Rasanya cuma itu yang bisa saya rasakan di peredaran tahun 2011, kemarin yang baru lewat.
Terutama berkaitan dengan efektifitas berbaur dengan anak-anak dirumah. Serasa gak ada senggang. Celah waktu yang terasa makin sempit. Dan kalo-pun ada, terasa gak alamiah terjalani. Selalu terasa ada deadline saban hari. Rutinitas bias...,
Buntutnya, saya jadi lebih tipe sensi. Mudah geram saat menghadapi baur celoteh anak-anak di rumah. Keanehan yang lain lagi. "Perfect Stranger" di habitat sendiri? Sudah gitu saya jadi mudah terbawa melek, gejala imsomnia, entah di level berapa. Bisa stadium rendah.... atau bisa tinggi klo dibiarkan larut tanpa kesudahan. Dan ini bukan perkara biasa...,
Ironisnya, beberapa kesempatan ajar pendidikan lingkungan, saya malah harus bisa redam emosi. Berhadapan dengan karakter bocah yang lebih banyak. Fluktuasi hingar-bingar malah kalahin situasi pasar pagi. Kog, justru disitu saya kudu mawas dan belajar sok bijak. Eh! giliran pulang rumah mendadak saya jadi tipikal beda. Mudah memuntahkan amunisi amarah hanya dari sekedar rongrongan bocah "sendiri" (pake tanda kutip!!). Yah sudah jelas, wong mereka minta jatah perhatian yang selama ini raib! Bener-benar porsi gak adil, sodara-sodara!! Hahaha....,
Ya sudah! anggap saja itu sebuah proses pembelajaran. Pendewasaan liku hidup yang dijalani. Sekarang dan seterusnya kita akan lebih banyak ambil peran. belajar dan belajar...., Buat sulungku, terima kasih atas coretan lembar tadi. Bahasa-mu lebih bersahaja... lebih mengena! Renungan ini akan selalu nancap di dinding hati..., InsyaAllah. "Terima kasih nak... sudah mengingatkan"
dari ayah Kalian (bisik terdalam)
*playgroup... not just blur anymore!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar