Sekian lama gulir waktu. Hari ke-4 jalani ramadhan awal. Udara pagi menusuk hingga sum-sum. Terasa kuras stamina, akibat telat tidur semalam.
Rutinitas pagi seperti biasa. Antar Gingga masuk sekolah. Mata saya masih sayu, badan seolah lumpuh sensasi indera. Saya-pun beralih mendatangi tepian pesisir. Semata ingin berjemur. Panen hangat pagi yang ditawarkan matahari, 30 derajat arah timur. Menyingsing indah...dengan lengan-lengan cahaya. Basuh pelataran bibir pantai. bertenaga lesu..aku paksain nangkring. Persis berdamping oknum lain. Bertujuan sama...mungkin beda kalkulasi jenuh.
Tidak makan waktu lama. Tampak beberapa pekerja Pertamina, nimbrung persis di bawah gapura pantai terbengkalai. Gunduk mooring "big-size" tergolek di pinggir pantai. Gak geming sama sekali, diterpa riak debur lemah ombak. Intuisi mendadak bangkit. Ntar lagi ada moment menarik bisa di abadikan. Wuuuuuzzzz....., motor kebut pulang kandang. Ambil Handycam....,
Genapi aksi jepret. Kans belajar komposisi, sekaligus mempertajam insting pelajari obyek. Para pasukan pendorong mooring-buoy bekerja alami. Tanpa lagak kagok, terkontaminasi hadir kamera. Dan suasana begitu memang layak hadir.
Sedikit gerak akhirnya mengundang letup semangat. Saya-pun bergeser kearah selatan pematang, ujung muara Jangkuk. Julur krib di-ujung penuh beberapa gelintir pemancing. Kliatan belum usai finishing proyek timbun tetra-pod. Hanya penempatan beberapa lingkar sisi pinggir krib saja. Gak nampak onggok eksavator, terlebih lalu-lalang dump-truk. Penimbun material. Alat-alat berat itu ternyata juga sedang puasa. afkir waktu....atau sekedar memberi jeda bagi pekerja. Entah-lah!!!! Pasti-nya para pemancing jadi betah hinggap..., setidaknya tulari penyakit baru. Lepas asar adalah luang saya untuk ikutan berpartisipasi....
I'm going to fishing....
Rutinitas pagi seperti biasa. Antar Gingga masuk sekolah. Mata saya masih sayu, badan seolah lumpuh sensasi indera. Saya-pun beralih mendatangi tepian pesisir. Semata ingin berjemur. Panen hangat pagi yang ditawarkan matahari, 30 derajat arah timur. Menyingsing indah...dengan lengan-lengan cahaya. Basuh pelataran bibir pantai. bertenaga lesu..aku paksain nangkring. Persis berdamping oknum lain. Bertujuan sama...mungkin beda kalkulasi jenuh.
Tidak makan waktu lama. Tampak beberapa pekerja Pertamina, nimbrung persis di bawah gapura pantai terbengkalai. Gunduk mooring "big-size" tergolek di pinggir pantai. Gak geming sama sekali, diterpa riak debur lemah ombak. Intuisi mendadak bangkit. Ntar lagi ada moment menarik bisa di abadikan. Wuuuuuzzzz....., motor kebut pulang kandang. Ambil Handycam....,
Genapi aksi jepret. Kans belajar komposisi, sekaligus mempertajam insting pelajari obyek. Para pasukan pendorong mooring-buoy bekerja alami. Tanpa lagak kagok, terkontaminasi hadir kamera. Dan suasana begitu memang layak hadir.
Sedikit gerak akhirnya mengundang letup semangat. Saya-pun bergeser kearah selatan pematang, ujung muara Jangkuk. Julur krib di-ujung penuh beberapa gelintir pemancing. Kliatan belum usai finishing proyek timbun tetra-pod. Hanya penempatan beberapa lingkar sisi pinggir krib saja. Gak nampak onggok eksavator, terlebih lalu-lalang dump-truk. Penimbun material. Alat-alat berat itu ternyata juga sedang puasa. afkir waktu....atau sekedar memberi jeda bagi pekerja. Entah-lah!!!! Pasti-nya para pemancing jadi betah hinggap..., setidaknya tulari penyakit baru. Lepas asar adalah luang saya untuk ikutan berpartisipasi....
I'm going to fishing....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar