Barangkali kalian sudah cukup mengenal istilah Bekam. atau dalam bahasa keren-nya lebih dikenal dengan ODT (Oksidan Drainage Teraphy). Secara mudahnya dipahami sebagai salah satu metode alternatif tindak non medis di rana kesehatan. Klo istilah umum lebih sering di sebut Kop. Dulu saya lebih familiar dengan istilah ini. Sebagai pengganti metode kerokan.. klo lagi masuk angin. Kelak, setelah mendalami bekam saya baru ngeh. Kop..adalah istilah serap asing dari cupping. Tehnik penyembuhan dengan cara penghisapan memakai 'gelas' khusus. Hanya saja kop/cupping pada tehnik penyembuhan ala bekam/ODT dibagi menjadi 2 cara. Metode basah dan kering. Bekam luncur adalah metode mirip kerokan yang dilakukan secara kering. Artinya badan cukup di lumuri minyak lalu dilakukan bekam luncur/kering. Sedangkan bekam basah, dengan cara menyayat/melukai sedikit pada permukaan pori kulit. Selanjutnya dilakukan penghisapan untuk mengeluarkan oksidan (ampas metabolisme). Atau secara awam kita menyebutnya darah kotor. Ada juga penyebutan darah mati, sebab merujuk pada akumulasi toksin/racun yang kemudian terdorong kepermukaan kulit, selama proses sirkulasi darah. Nah, darah kotor (darah mati/static blood) also known as Oksidan itu yang perlu dikeluarkan dari tubuh. Karena jika dibiarkan mengendap bisa mengganggu kondisi normal kinerja organ penting tubuh manusia. Ataupun menghambat proses sirkulasi darah. yang otomatis berujung pada malfunction tubuh. Terganggu kondisi fisik. Hingga memicu timbulnya benih penyakit.
Tambahan, secara lokal sasak istilah bekam dikenal dengan sebutan Betanggik. Istilah ini lebih merujuk pada praktek umum bekam yang dilakukan secara tradisional dengan menggunakan media tanduk binatang sebagai pengganti cup/kop.
Singkatnya, saya mengenal bekam secara spesifik dan beberapa aplikasi kesehatan mandiri (ala Thibbun Nabawi) melalui sekian seminar yang diadakan rekan penggagas di lingkungan komunitas dakwah. Tadinya sebagai upaya kontribusi tambah pengetahuan saja. Sekitar tahun 2011. Beranjak ajakan mulai intensif. Selain juga saya mulai tertarik untuk mencoba bekam, posisi pasien. Artinya kudu merasakan sendiri apa manfaat dan mempelajari tata-cara secara umum. Bahkan saat itu melalui bapak Musagar Husni Thalib, saya langsung diterapi 2 metode. bekam sekaligus acupuncture/tusuk jarum. Rekan yang saya sebut belakangan ini cukup getol dan aktif sebagai penggiat Thibbun Nabawi di kota Mataram. Bahkan baru-baru ini punya kesempatan sebagai undangan khusus ke Malaysia atas undangan pengusaha di negri jiran sana.
dirumah bapak Musagar, awal jajal Bekam |
Last but not least,
Sekalipun tulisan ini 'bisa jadi' tersaji basi. Tapi semoga menjadi penyemangat bersama untuk kalangan therapis yang berangkat dari lembaga sama. Ar-Rayyan. Berbuat lebih banyak dan memberi manfaat maksimal bagi umat. HaHahaha.... seperti saya punya utang, sejak pernah terlintas untuk bisa sekedar mendukung meski cuma melalui ulasan singkat dan liputan sederhana ala narasi Blog.
Beberapa lampiran foto saya ambil sejak Ar-Rayyan masih menempati kompleks ruko di sebelah timur Bandini cafe. Lalu hijrah ke barat lagi di rumah sebelah barat pintu gerbang BTN Sejahtera - Pelembak. Hingga terakhir lembaga ini tutup. Link dokumentasi SINI
Tapi bukan berarti secara silaturahmi kami putus. Pada momen tertentu, baksos menjadi ajang kami reuni. Paling tidak misi lembaga-pun tercapai. Secara individu, para teraphist memiliki jalan-nya untuk berbuat dengan inovasi masing-masing.
Akhiru kalam. Salam..,
Beberapa lampiran foto saya ambil sejak Ar-Rayyan masih menempati kompleks ruko di sebelah timur Bandini cafe. Lalu hijrah ke barat lagi di rumah sebelah barat pintu gerbang BTN Sejahtera - Pelembak. Hingga terakhir lembaga ini tutup. Link dokumentasi SINI
Tapi bukan berarti secara silaturahmi kami putus. Pada momen tertentu, baksos menjadi ajang kami reuni. Paling tidak misi lembaga-pun tercapai. Secara individu, para teraphist memiliki jalan-nya untuk berbuat dengan inovasi masing-masing.
Akhiru kalam. Salam..,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar