10 Februari 2009
Sejumput kisah bersama edar waktu. Belakangan ini ipar saya kerap datang ke bilik kerja saya. Sekedar pinjam printer untuk cetak undangan nikah. Masih beberapa hari ke depan. InsyaAllah akan di gelar awal Maret 2009 nanti. Tabiat rada cuek-bebek, maklum cowok 1-1nya di antara 3 ber-sodara. Tapi kalo sudah timbul minat gerak, aksi-nya kadang bisa simultan tak terbendung. Kadung mau harus bisa terealisasi.
Jelang gapai momen nikah, antusiasme-nya mendadak otomastis kambuh. Termaklumi sebab unsur humaniora. Toh dulu, saya-pun juga begitu. Berpikir pola efisiensi, akhirnya diputusin bikin undangan sendiri. Gelar Desktop tiap pulang kerja. Desis CPU geram merdu. Bersahutan gores mata printer di kertas format A4. Si Alfian langsung fokus. Saya cuma bisa senyum memaknai wujud sebuah upaya. Keep going on Bro…, demi tatanan mahligai RT. Lakukan yang terbaik dengan tuntas antusias. Sejak dini.. untuk nanti.
Tengah jalan, printer milik-nya ngadat. Antisipasi beli tinta refill. Namun masih saja rewel tingkat beda eja sparasi warna. Selidiki, ternyata akibat salah suntik liang warna tinta. Pantesan! Menghargai uji jerih payahnya, dia-pun pinjam printer dirumah kami. Silahkan. Hal yang sedikit saya beratkan adalah tampilan warna. Anjuran sebelumnya saya sarankan minimalis pernik undangan. Diakali dengan kertas warna tertentu. Warna printer bisa di-irit lebih bijak untuk keperluan lain. Tapi melihat semangat yang menyala, urung saya jegal dengan insert opini. Biarlah si abang yang telah dirasuki nebula spirit ini, ber-single fighting on segment progressive. Struggling reach moment of life.
Tibalah sore tadi,
Dapet info dari yanti pulang dari sekedar jenguk kios milik ibu. Ada komentar bapak mertua saya, seperti biasa ringan tanpa indikasi emosi berlebih. Beliau ini malah figur super cuek tapi juga kreatif. “Lihat tuh Yayan! Sekian hari rajin – cetak undangan segitu banyak, tapi ada kurang-nya!” Hah!!! What wrong? Celinguk kami tatap undangan. Ternyata gak tercantum jam gelar acara. Saya hanya bisa sumbang cekikik. Persis jabaran aplikasi rentet ayat….,
“Demi Masa…Sesungguhnya manusia itu dalam Kerugian” RUGi Tinta…Salah CETAK! Get refill… do rewind… build remind.
3 komentar:
Kok bisa yak??? Lucu.. uda mas suruh tulis rangkai inda adja manual. Khan lebih kesan natural.
umbar semangat individu kdg lupa saran orang lain. tabiat umum. dan sy mmg kebagian tugas ralat manual. thx
titip pesen ama yayan...ditunggu undangannya yang komplit...hehehe
Posting Komentar