PESTA & MANDI CAHAYA...(28/07/2016),
yah semalam kami mampir lagi, di jantung Mataram. Bukan tujuan utama, wong niat nyongkel celengan ATM. Tapi lebih dulu sigap bekal kamera. Penasaran dengan perkembangan acara di hot-spot MTQ. Sedari jauh...suar sinar di pusat kubu acara itu sudah tegas mengiris kolom langit. Bak Mercuar, garis 'putih' itu memang sengaja diciptakan sebagai sarana pemandu. Agar khalayak mudah kunjung. Dipikir-pikir, kog ya kayak tabiat biota nocturnal. Di-undang cahaya untuk datang. Semacam geliat rama--rama ataupun komunal laron.
Dan seperti juga ruas jalan Langko. Makin marak oleh bentang 'jemuran' lampion-lampion. Apalagi tiba tepat di Islamic Center. Suar pengiring manusia itu lebih kalah atraktif oleh sibuk semburat aksi laser. Belum lagi ditambah sumber cahaya kubah dan lonjor postur menara. Komposisi makin bingar. Agak mirip kelap-kelip "diskotik". Sekalipun bukan dalam konotasi harfiah.
AH..eh! ini nurut pengamatan telanjang saya sih. Kenapa yah...islamic centre ini agak terpelenceng versi visual menjadi ISLAMIC SENTER? Iya..senter! demikian rajin obral..boros sensasi cahaya. Iya loh..senter! yang kata logat jawa nipun nyebut SENTOLOP...juga mirip bilange orang Brebes-Tegal nyandak mercusuar pesisiran sebagai KELOP. Kelap-kelip..KeLop, demi menuntun nelayan pulang..dari sesat gelap samudra.
Nah, "suar" ini jelas beda. Fenomena tarik pengunjung. Gemerlap panggung..sendra-tari kontempo dari si koreo. Meski sempat saya mesam-mesem-mesum... sendiri... Dalam hati. Di situ kog gak ada Bang Rhoma manggung sambil rancak lantun "Ooooh...malam bulan purnama.., bermandikan cahaya-a-a-a-a-a....ah-ah-ah- AYEEE!!" Ngebeat dikit ala tekno. Auk Ah elap!!!! :)
NB : untuk kompilasi dokumentasi lengkap-nya intip dimari ya http://cerita-photo.blogspot.co.id/2016/08/gladi-kotor-mtq-ke-26.html
AH..eh! ini nurut pengamatan telanjang saya sih. Kenapa yah...islamic centre ini agak terpelenceng versi visual menjadi ISLAMIC SENTER? Iya..senter! demikian rajin obral..boros sensasi cahaya. Iya loh..senter! yang kata logat jawa nipun nyebut SENTOLOP...juga mirip bilange orang Brebes-Tegal nyandak mercusuar pesisiran sebagai KELOP. Kelap-kelip..KeLop, demi menuntun nelayan pulang..dari sesat gelap samudra.
Nah, "suar" ini jelas beda. Fenomena tarik pengunjung. Gemerlap panggung..sendra-tari kontempo dari si koreo. Meski sempat saya mesam-mesem-mesum... sendiri... Dalam hati. Di situ kog gak ada Bang Rhoma manggung sambil rancak lantun "Ooooh...malam bulan purnama.., bermandikan cahaya-a-a-a-a-a....ah-ah-ah- AYEEE!!" Ngebeat dikit ala tekno. Auk Ah elap!!!! :)
NB : untuk kompilasi dokumentasi lengkap-nya intip dimari ya http://cerita-photo.blogspot.co.id/2016/08/gladi-kotor-mtq-ke-26.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar