New KID on the BLOG
Sekilas teringat kelompok boy-band taon 90an. Mendadak benak nyelonong sak karep-e dewe’! muncul semau-nya kala bungkam siang tadi. Bawaan sedikit kurang enak badan. Ganjaran kurang tidur hingga jelang gerbang subuh. Aktivitas terasa lamban. Rangkum gelisah setara awan gayut mendung. Belum jatuh rinai. Tapi angin tetap peran dominan, bergurau dahsyat. Sentuh kuntum.. belai daun. Basuh sengketa pesan di rimbun kanopi.
Saya paksa bangkit! Namun raga berselimut lemah daya. Lalu pungut sapu. Aksi bersih-bersih perdana di teras depan. Coba pancing simultan enerjik. Tapi lahan disini terlalu mungil. Belum cukup! Beralih petak demi petak ruang, hingga dapur. Seruput teh hangat belum mampu gugah kutub tubuh. Lunglai lagi diserang kantuk.
Picing semalam. Bergelut lagi di zona blogging. Aktivitas rutin belakangan. Terbengkalai 3 garapan video editing. Acara akikah Nazwa barengan hari dengan shooting akad nikah mas Rully. Lanjutkan pisah sesi lamaran Yayan. Suntuk terjerembab di genangan kancah maya. Serasa kembali lahir tabiat bocah. Menuai sensasi tunda, T-shirt Distro online. Kian puruk malam ganti segmen dini. Posting-an blog, jenguk e-mail mailist arloji. Juga browsing buru varian informasi, dan demi obsesi bahan “next” artikel. Satu dering miss call buat penasaran. +96638205262. Kode Negara Holland dari hasil search engine. Cuma tidak terlacak siapa sang biang.
Serasa profil bersemayam angin. Saya-pun kian berhembus dibelantara virtual. Gak peduli rengekan atap seng bangunan blok sebelah timur, jalang terombang-ambing. Proyek ngadat! Milik Anwar seorang tetangga. berprofesi biduan gambus, property Kampung Melayu. Sudah pernah melayat negri jiran Malaysia berkat bakat-nya. Suara-nya intonasi berat. Berdaya serak muuuantap! Semantap “suara” seng gudang kayu-nya yang putus segmen bangun. Konon seorang tukang bilang masih tunggu jatah lelang proyek, buru seng bekas. Cari harga miring ujar sang majikan. Entahlah harus di komentari apa. Pelit menggigit atau memang cerdas cari celah.
Tiba bosan, saya-pun pindah kamar tidur. Masih perlu baca sekedar undang datang kantuk. Bangun ketika subuh tergelincir. Celoteh ci’UT (bude kami) rumah sebelah menusuk gendang telinga. Saya cuma tersenyum setelah tau penyebabnya. Senandung seng, zinc song , punya Anwar ternyata bikin tidurnya gak puas pulas. Wahai ya Anwar bani Harharah…, dengarlah keluhan tetangga-mu. Hai bani harharah… Akibat dengung seng-mu berkontribusi huru-hara.
Tapi ada hikmah lain. Selagi jama’ah subuh masjid Babussalam berlangsung, ada tamu tidak diundang hadir depan pintu rumah kami. Dengan sontak si bude teriak-2. Postur rada tinggi. Ber-jeans.. oknum asing. Subuh gini gak bertampang kaum muslimin??? Beralih orang itu pergi arah barat. Ternyata mampir di rumah ci’ Mujenah-pedagang nasi kuning. Berjarak sekitar 50 meter dari rumah kami. Dengan tenang disantap olehnya sajian isi etalase. Ami Ali, sang suami datang tergopoh pulang masjid. Bejibun laporan para female. Warungnya diganyang orang asing. Sigap diraihnya onggok kayu dekat pagar. Nyaris pentung si tamu asing. Gilir si bini sigap lerai. “Jangaaaaan!!! Dia orang Gila”. Gempar sejenak sesi pagi. Ini sih jadi lain julukannya. Jadi NYUKIT etalase on the BLOK….,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar