Minggu, 24 Juni 2012

Dilemma Photoshop

Nyaris genap sebulan...., 
Jarang menulis demi padati posting gala-Aksi. Pastinya dalam 3 bulan ini saya lagi getol menggambar. Termasuk, akhirnya rela pelajari pewarnaan ala Photoshop. Bukan kuatir gaptek. Bisa dikatakan, entah keEngganan level akut apa yang bikin saya ogah-ogahan memanfaatkan sofware yang jelas-jelas multi guna. Baik untuk retouch gambar manual maupun kerja kreatif bidang grafis.
Hingga selang tahun. Gak juga saya geming. Beneran jadi tipikal kaku. Semata terkontaminasi kubu dunia fotografi yang bakal kehilangan aura keorisinalan, jika sudah diolah dengan software yang berlabel Photoshop. Fanatik yang gak beralasan. 
Sisi lain, saya juga menyukai kegiatan fotografi. Selingan di waktu senggang dan keperluan dokumentatif lainnya. Dan saya sudah berkenalan dgn perangkat Photoshop sejak berbekal laptop 5 taon lalu. Itupun sebatas olah digital biasa. Bright.. Contrass.. Saturasi. Cropping.. dan terpenting water-mark. Sekedar penanda resmi hasil foto sendiri. Cuma itu. Fitur lain paling ogah saya otak-atik. Padahal, klo kembali pada obsesi lama, ilustrasi dan beberapa cuil ilmu grafis begitu minat saya ingin kuasai. Terlebih pada penguasaan design logo dan design kaos. Pokoknya aneh! gak tergerak sama sekali pelajari.

Tapi dipikir lagi, ada juga alasan lain kenapa saya gak gubris apakah itu Photoshop, terlebih CorelDraw. Rewind ke belakang. Memang saat awal beli laptop saya punya kepentingan lain. Mendalami e-commerce berbasis website sederhana ala blog. Niaga ala virtual yang mampu tembus batas teritorial. Dan saya begitu termotivasi kala itu. Browsing dan lacak informasi demi tujuan utama.
Kalo-pun ada beberapa pekerjaan ilustrasi, saya lebih memilih tetap keukeh pada tehnik manual. Dan itu berjalan berangsur. Sebab meluangkan pelajari software digital akan membutuhkan waktu tersendiri. While, konsentrasi saya belum ngarah bidang itu sepenuhnya. Benar-benar saya terpola manusia instan. cari praktisnya saja. Maklum, pondasi niaga beda dengan kegiatan having Fun.
Persis awal tahun 2012. Saya sudah mulai ubah fokus. Mau gak mau saya harus tergerak untuk memanfaatkan fasilitas terbengkalai demi kegiatan yang saya nikmati. Palet warna digitasi kini begitu undang selera. Gak lagi skedar bergantung tehnik manual yang begitu makan waktu.

Harapannya, saya ingin mulai lebih fokus. dan sejak akhir-akhir ini mulai bergerak intim dengan Photoshop. Masih tahap proses. Dan kurang-lebih hasilnya terpapar dibawah ini....,































































































Belakangan, ada lagi terbersit jajal aplikasi lain. Pewarnaan ala Photooshop memang menarik. Tantangannya selagi tekun... ada keinginan nyoba tablet grafis, keluaran Wacom. Terus terang, kalo cuma mengandalkan kinerja mouse terlalu forsir daya kesabaran. Ugh.....,
Dan sebagai perangkat  handal dipikir-pikir lagi Tablet grafis ini layak di masukkan dalam daftar Wish-List. Dan itu artinya mengesampingkan hobi dan minat lain. Lensa kamera ternyata bukan lagi prioritas. Nabung lagi.. demi Wacom. Just think about it.... it's not cheap one :)

Drawing direct on your screen....