Selasa, 20 Januari 2009

Men-”dalami“ Pesan Baliho….





18 Januari 2009

Secara pribadi bisa di-bilang ada “hikmah” dari aksi gerilya aspal belakangan. Gak lain akibat kesumat terhadap layanan Speedy. Lalu lalang diantara kepentingan alokasi hari, saya jadi kian CERMAT amati papan Baliho. Tujuannya jelas demi alibi bahwa artikel yang saya kemas berdasar fakta lapangan, apa-adanya.

Sisi lain terkait judul diatas. Ada tabiat pola-pikir yang termotif dari kebiasan saya berkutat di dunia penyelaman (Diving). Semacam proses alamiah transfer ilmu begitu ber-sahaja. Seperti kata pepatah Don’t looks book by it’s cover”. Jangan menilai sesuatu dari luarnya saja. Ternyata tidak berbeda dengan filosofi dunia bawah air. Memahami laut jangan hanya dari “kulit”-nya saja (permukaan air). harus guyub…mesti kuyup! Menyatu sehingga terjadi proses pembelajaran. Go into the deep…temukan fenomena dan cari jawaban-nya. Bidang jurnalistik juga mengenal istilah in-depth, pendalaman materi kasus. Atas apa yang menjadi poin fokus.

Kali ini saya sedang ingin bercengkrama pada aksi Copywriting. Termuat di gelar datar papan reklame, ataupun strategi olah kata promo-baliho. Ayo in-depth di iklan A-mild Sampoerna. Ber-lokasi di sekitar jalan bandara Selaparang. Pampang gamblang hadap timur. Gelitik aksi bedah iklan - bunyi begini….,


Kalo rejeki datang dari bangun pagi

ngapain juga kerja lembur

( ) Ngapain pagi-pagi

( ) Ngapain ngelembur



Rejeki ada hubungan-nya dengan bangun pagi. Sepintas teringat nuansa cuplikan muatan isi hadist. Tapi terlalu dini bilang ini sebuah upaya pelecehan terselubung. Kerap pula terlontar nasehat umum ortu pada anak yang telat bangun pagi. Ntar rejeki-nya di patok ayam. Dalam kapasitas rutinitas normal bisa jadi benar. Sebagaimana referensi ayat kitabullah, malam diciptakan untuk rehat. Alasan mudah demi pulihkan stamina dan kinerja tubuh.

Sesi silam, sayapun pernah alami nasib serupa. Sandang predikat tukang tidur saking sering begadang melek malam. Bisa efek stress… atau dampak jebak aktivitas yang butuh suasana hening. Hindari bising terang. Sesekali saya butuh mediasi tahajud dan hajat di sebagian waktu itu, hingga kini. Fluktuasi manusiawi…, tapi super keberatan di sejajarkan dalam hal bersaing dengan ayam demi kais rejeki. No way!!!!

Ngapain juga kerja lembur? Bagi orang kebanyakan mungkin dilakukan untuk takaran nilai tambah. While, sekedar menulis ini saja, saya mesti luangkan sesi dini hari. Memudahkan panen ilham dan sekedar gali “rasa” bahasa. Terbukti kasta sang waktu memang ada…

Namun sebagai ibrah, pernahkah kita merenung nilai takar porsi kerja para penjaga malam? Resiko muka pucat…darah berkurang kata bang Oma Irama. Menggantungkan hidup di profesi tukang ronda. Tapi karena belum memadai gaji harus lanjut “bgadang” di pagi hari demi sumber pendapatan lain. Mengejar taraf hidup sekalipun mata mulai “redup”.

Dunia memang serba nisbi…. Sangat relatif penalaran dangkal via kacamata logika. Sadarlah kita tentang perlu-nya konsep benah berpikir. Pemahaman terhadap masalah…..,

Lalu bagian bait terakhir…, “ngapain pagi-pagi…ngapain ngeLembur”. Nah! Makin antusias saja saya tanggap deret kalimat ini. Seolah ajakan untuk cerdas dan efisien kita berpikir. Rejeki memang sudah diatur sesuai qadha (ketentuan) dan qadar (takaran). Bukan lalu berarti gradasi usaha kian tipis ditepis malas. Tinggal bagaimana kita sikapi dan arahkan. Bagi lingkup profesi konvensional tentu-nya tidak bisa lepas dari pola format status quo. Namun bagi professional yang aktif di bidang maya pergeseran pola sudah jadi kewajaran. Era Tehnologi Informasi secara drastis merubah pakem kinerja bentuk. Menembus batas ruang dan waktu. Akibat terjalin hubungan jejaring multi-dimensi sesama pelaku, populasi maya. Sebuah transaksi bisa terjadi antar oknum on-line beda saat&habitat. Business can happens by distance on right time.

Berkutat dan nimbrung zona ini bikin saya kian luwes pahami ritme waktu. Molor pagi tidak serta-merta kuatir bersaing para pekerja kategori ayam. Kerja malam hingga dini, bukan lalu setara tukang ronda, terlebih sosok ikon Batman. Penjaga malem-nya Gotham City. Bisa kebayang lucu-nya, akibat gak tuntas buru penjahat Batman terpaksa kerja lembur nongol di jatah terang hari. Alasan tentu bukan demi uang karena dia (si Bruce Wayne)adalah salah satu jutawan kota Gotham. Namun bisa merusak reputasi sosok diri. Pelecehan identitas…. Mirip upaya kaum vampire perjuangkan eksistensi. Drakula hadir siang bolong berbekal polesan SUN BLOCK. (tonton pilem The Blade!!!).

Last, bagaimanapun manusia memang produksi unggul. Mampu ber-evolusi dalam hal kapasitas diri, serta miliki abilitas efektif dalam adaptasi lingkungan. Tumbuhkan cita dan raih gelora angan….,



GALAXY - society watch

2 komentar:

Kumpulan cara mengatakan...

Kalo rejeki datang dari bangun pagi

ngapain juga kerja lembur

( ) Ngapain pagi-pagi

( ) Ngapain ngelembur
Kebetulan Aqu jg sering membaca iklan tersebut,.....
Kadang jika kita melihat dari sudut pandang yg berbeda Iklan tsb ada bahkan banyak benernya, bukan serta merta saya setuju tapi berdasarkan berbagai refrensi dan pengalaman pribadi.
Inti dari iklan tersebut sebenanya diambil dari buku sang maestro ekonom dunia si Robert T Kiyosaki " The Cashflow Quadran ".
yakni disimpulkan 2 cara orang menghasilkan uang didunia ini, yang 1. Paradigma Umum dilakukan 85 % penduduk bumi, konsep nya BEKERJA - HASIL - Rencana Masa Depan.
Yang 2. Paradigma Sukses dilakukan 15 % Penduduk bumi, Konsepnya
BEKERJA-Membangun ASET- Hasil- Rencana masa depan.
untuk lbh jelasnya silahkan beli buku tersebut.
Intisari nya Bagaimana kita bekerja Cerdas,sabar,ikhlas.
Tapi bukan berarti kita tidak bekerja sama sekali lhooo,.....

gala-aksi mengatakan...

hahaha...makasih sdh komen, kebetulan buku yang dimaksud sdh nangkring di rak buku koleksi pribadi saya.