Selasa, 27 Oktober 2009
Garden SONG by john Denver
The Garden Song
Chorus
Inch by inch, row by row, gonna make this garden grow
All it takes is a rake and a hoe and a piece of fertile ground
Inch by inch, row by row Someone bless these seeds I sow
Someone warm them from below
Til the rain comes tumbling down
Pullin' weeds and pickin' stones,
we are made of dreams and bones
I feel the need to grow my own cause the time is close at hand
Grain for grain, sun and rain I'll find my way in nature's chain
Tune my body and my brain to the music of the land
Chorus
Plant your rows straight and long,
Temper them with prayer and song
Mother earth will keep you strong if you give her love and care
An old crow watching hungrily from his perch in yonder tree
In my garden I'm as free as that feathered thief up there
Jumat, 23 Oktober 2009
Fenomena Bintang Jatuh
Info menarik saya dapat dari beberapa kunjung wall rekan sesama FB mania. Dua hari kemarin (21 & 22 Oktober) bakal ada peluang sajian fenomena alam, di kanvas langit. Taburan hujan meteor, atau kerap dijuluki bintang berekor. Gejala langka ini menurut pada ilmuwan adalah aksi rutinitas skala jangka waktu. Komet yang punya ulah itu bernama “ORIONID”. Bisa dinikmati pada saat jelang pukul 12 malam hingga tiba jam 4 dini hari. Terutama saat di terpa cahaya tiba fajar di ufuk timur. Saya begitu semangat ingin jadi pirsawan. Sayangnya moment berharga itu terlewat, akibat fokus jeda kantuk.
sekedar referensi coba intip LINK
Singgung bahasan tema terkait,
Secara impulsif redaksional ayat Qurani, saya sering dibikin penasaran dengan fenomena lontaran batu-2 angkasa. Konon, adalah aksi "jumrah" para malaikat ditujukan pada kelompok Jin. Para pencuri dengar.. berita-berita Gaib di singgasana langit. Terutama jin para utusan para ahli Ramal...sebagai rekan pendamping. Profesi pengais wangsit perantara sekutu, manusia-demit. Komunitas Jawa bilangnya konsep "Perewangan".
"Make a wish..." saran seseorang. Cetuskan harapan saat melihat bintang jatuh. Terlepas dari berbagai jenis keyakinan, semua berpulang pribadi masing-masing. Toh, semua itu kadang hanya sekedar sajian pelengkap alur kisah di film dan sinematografi. Gak bisa dipungkiri, kerap mengundang sisi latah kita. Berharap pada sesuatu yang bukan "sanad"-nya.
Adakah ko-relasi dari fenomena aksi lempar "jumrah" para malaikat. Entah ber-entah..., nalar saya berusaha menyatu titik-temu. Bahwa bukan "kita" saja sebagai manusia, yang kerap ingin intai sesuatu yg "sirr" di tabir misteri langit gelap. Malam memang punya sensasi tersendiri. Apakah cuma ada lengang di beranda negeri bintang? Galaksi yang bungkam... lalu kenapa harus ada ekspedisi luar angkasa? Semata ber-pondasi rasa penasaran, ingin menguak hijab dengan berbagai latar belakang ilmu. Astronomi... Astrologi....
kembali pada celetuk FB...,
Bagi sebagian orang, taburan hujan meteor adalah kewajaran gejala alam. Lalu saya coba giring pada momentum korelasi kini. Apakah terdapat konotasi pesan terlampir? Pelantikan Orde terpilih di Indonesia. Jabatan tahap ke-2, pak SBY dan jajaran-nya.
Semata merangkai benang merah jalin sejarah pendahulu. Kurun Orde Baru - masa enyam presiden Soeharto. Konon di selimuti misteri serba klenak-klenik. Koleksi tosan aji dan mustika.Memiliki komunitas orang "pintar" pilihan dari pelbagai pelosok nusantara. Mereka inilah sang andalan, staf oknum pembaca "pesan" dibalik fenomena kejadian alam semesta. Semata demi kelanggengan tahta tergenggam.
Gak jauh dari komunitas para empu pencipta benda pusaka. Sirkulasi kisah yang tidak jauh dari tematik bintang jatuh. Dibutuhkan "material" logam terpilih. Ilmu kini disebut Metalurgi. Prosesi mengharap hidayah Maha Pencipta, melalui ajang bersih diri, tirakatan. Sembah-Tareqah. Hingga tiba material yang dinanti, watu-tiban. Bongkah meteorit...yang tidak aus tergesek atmosfir. Bahan yang di tunggu sang empu. Kajian tehnologi sekarang, batu meteor mengandung logam unggul, berupa Nikel dan Titanium. Lebih punya strata dibanding sekedar biji besi (al-hadid). inti-nya, pusaka muasal "watu-tiban" di anggap punya martabat dan kasta yahud. Gak sembarangan prosesi kejadian.
Lalu bagaimana dengan oknum "pagar"... new ordo ala SuraBaYa dan para bonek-nya (plesetan inisial), menyikapi fenomena hujan meteor? Adakah sisip pesan membaca gelagat?
berikut ungkap celetuk....,
era ORDE Baru, tampuk pimpinan jaman pak Harto yg kerap dwarnai tema klenak-klenik... sebuah gejala alam selalu dikait-2kan dengan sebuah konotasi pesan Dumateng paraning Gusti. well, Ordo SuraBaYa...dengan para bonek-nya....memaknai apa thd berita pesan-2 langit???? semata gejala alam biasa....atau sdh sibuk menghubungi para ahli Falaq. Ramalan hujan meteorit.....,
Celetuk ringkas (saya) ala wall FB itu ternyata mengundang rekomen rekan jejaring. Lha menurut mas Taufan sendiri gimana? O-oooo...., mengharap reaksi komentar... waiting wishing's-list on under column, malah ktiban pertanyaan bailk. Awalnya sekedar saya jawab "Waduh! saya bukan peramal mas!" Jeda selang sehari ngendap... muncul was-wasil honnas! Saya timbun jawaban sekena-nya. Berbunyi gini-nih......,
tp ibarat hukum SISI KOIN : bakal banyak warga RI yg kepala-nya di lingkari rotasi bintang-2....alias pusing 7 keliling. tambah puyeng liat kondisi yg kian semrawut. gak jg kunjung sembuh skalipun telan puyer bintang 7. hatta atas resmi petunjuk resep dokter.
hehehehe.... itu td berita ANGIN di serambi Gugus Bintang. Bukan forward dari emak si Mamah Lauren.
Selasa, 13 Oktober 2009
FaceBook VS Blogging
sisi lain,
belakangan kog ogah-2an mengisi akivitas blogging. Serasa jenuh...pingin lebih instan-able, sajian pola praktis. komen...re-komen. Rutinitas mulai redup. Padahal begitu banyak sajian ulas. Fenomena Fesbuk...boleh saja menggejala di awal kelahiran-nya. Sudah lumrah....,
Yang jelas secara pribadi gak ingin Blog demi blog yg sudah terkelola menjadi terbengkalai. Terlebih mati... gak terasah. No-way....substansi oknum kambuhan! Ayo bangkit lebih antusias!!!!
(cermin diri)