Ada sedikit sekali catatan Ramadhan yang baru saja terlewati. Bisa jadi saya gak bisa total alami tafakkur dalam arti hakikat sebenarnya. Hanya menyesuaikan ritme ksanggupan dibatas lumrah manusiawi.
Syahdan, kadang memang kita butuh persiapan lebih matang. Sekalipun secara tatanan sosial dan aktivitas harian bisa saja ada bumbu-bumbu lain yang datang. Dijalani saja.
Nyambut ramadhan kali ini agak beda. Biasa-nya saya mulai mencanangkan upaya pendekatan diri. Bisa dengan rutin tadarus. Menyempatkan sebisa mungkin rajin jama'ah di masjid saat panggilan fardhu. Atau jika ada kesempatan momen blusukan bisa mampir ke beberapa masjid yang belum sempat di kunjungi. Pada awal marhaban..sebenarnya sudah ada canang ide. Mau-nya mulai tergerak bikin sketsa-sketsa masjid. Mengaitkan julukan Lombok pulau seribu masjid dan menuangkan dalam bentuk sketching. Itu mau-nya..., sudah jadi motivasi lama sih. Cuma belum kunjung sempat direalisasikan. Tapi, ada saja kendala. Bahkan, satu rekan malah memberi 1 kans tantangan. Dia berkutat peran ketua dalam komunitas hijau kota kita. Menautkan 1 link di wall FB persis jelang masuki awal Ramdhan. Ada lomba bikin komik dengan tema Sanitasi dan penyehatan masyarakat.
Sebenarnya materi lomba ini sudah cukup lama digaungkan. Baik lokalan kota Mataram melalui dinas Pekerjaan Umum. Hanya saja saya abai. Gak tergerak sedikit-pun. Tapi entah, momen kali ini seperti ada daya "magnit" tersendiri. Sekalipun hasilnya ntar mau juara apa tidak. Apa yah?! justru energi ramadhan seolah membangkitkan efek bara sekam. Ayo..berpartisipasi. Toh masih ada jeda waktu 2 bulan hingga batas pengiriman karya. 15 juli kemarin. Sudah diterima via e-mail oleh panitia pusat Jakardah!
Berkutat TOOLs lagi...,
Menurut catatan di postingan FB. Aksi coretan awal komik ini dimulai dari 17 Mei. Sekalipun pada pengumuman final, akhirnya memang gak masuk nominasi. Tapi paling tidak sudah ikutan andil. Dan mengisi kegiatan penuh di lintas Ramadhan.
Faktanya, bikin komik memang susah. Gak seperti bikin single page karton ataupun komik stripe. Komik multi halaman.. butuh lebih banyak asupan ide dan kreatifitas. Dari sejak menciptakan karakter. Menentukan alur cerita. hingga pewarnaan. Apalagi saya masih mengandalkan tehnik manual.
Sekalipun ada rentang sekitar 2 bulan. Tetap susah. Malah sempat saya heng...., ragara tematik tema Sanitasi agak melenceng dari misi instansi penyelenggara.
Wajar sih, wacana tematik komik sanitasi ini berangkat dari kubu Kementrian Pekerjaan Umum - Direktorat Cipta Karya, juncto Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Aplikasi program utama-nya adalah membangun prasarana bagi masyarakat. melalui terapan program Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat).
Sementara saya sendiri masih kagok. Sebab latar belakang pengalaman pernah ikutan di program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang jelas-jelas sangat bertolak belakang. Karena merupakan pendekatan strategis dari payung Kementrian Kesehatan. Justru pendekatan lebih pada upaya penyadaran dan tips pemicuan. Cuma beda pola strategi dan target sasaran.
Hehehe... saya pikir yang pernah berkecimpung jagat tematik Sanitasi pasti akan ngerti. Apalagi masih aktif dulu itu saya berperan sebagai insan NGO bidang terkait.
Swear sodara-sodara..., menyatukan misi dan fakta lapangan itu kadang sangat menguras nurani. Apalagi ketika hendak menyajikan dalam bahasa gambar berupa komik. Dan masa ngadat itu bisa dibilang etape stagnasi yang sangat menyiksa. Menjemukan sekaligus muak. Tapi, pada akhirnya saya tetap berpegang pada fakta seolah-olah. Dalam alun cerita yang saya paparkan, bahwa suatu program apapun akan bisa dilakukan atas pondasi kolaborasi yang mantap. Dan demi tujuan itu... saya sangat ogah menggali karakter antagonis. Bakal lebih serap idealisme... dan simulasi-simulasi komplikatif. Jadi, lebih di sederhanakan. Pesa moralya sukses program teraih jika melakukan upaya gini loh... bukan semata ada pemaksaan dan rekayasa keberhasilan. BAHKAN, ngomik itu perlu jujur. itu saja alasan utama-nya! Pelototin proses-nya saja yah.....,
diawali dari test case... behind the scene... reka-reka karakter...
BEHIND THE SCENE
Sketching pensil
Outline...segmentasi dan alur cerita....,
Proses pewarnaan....,
Sampul/cover depan...,
Selanjutnya... jika ingin menikmati secara lengkap alur kisah komik ini.. silahkan kunjung ke Blog http://glxgallery.blogspot.co.id/2016/08/sanitasi-dalam-komik.html
Semoga membawa kesadaran dan pencerahan bersama.. Amiiin
Sebenarnya materi lomba ini sudah cukup lama digaungkan. Baik lokalan kota Mataram melalui dinas Pekerjaan Umum. Hanya saja saya abai. Gak tergerak sedikit-pun. Tapi entah, momen kali ini seperti ada daya "magnit" tersendiri. Sekalipun hasilnya ntar mau juara apa tidak. Apa yah?! justru energi ramadhan seolah membangkitkan efek bara sekam. Ayo..berpartisipasi. Toh masih ada jeda waktu 2 bulan hingga batas pengiriman karya. 15 juli kemarin. Sudah diterima via e-mail oleh panitia pusat Jakardah!
Berkutat TOOLs lagi...,
Menurut catatan di postingan FB. Aksi coretan awal komik ini dimulai dari 17 Mei. Sekalipun pada pengumuman final, akhirnya memang gak masuk nominasi. Tapi paling tidak sudah ikutan andil. Dan mengisi kegiatan penuh di lintas Ramadhan.
Faktanya, bikin komik memang susah. Gak seperti bikin single page karton ataupun komik stripe. Komik multi halaman.. butuh lebih banyak asupan ide dan kreatifitas. Dari sejak menciptakan karakter. Menentukan alur cerita. hingga pewarnaan. Apalagi saya masih mengandalkan tehnik manual.
Sekalipun ada rentang sekitar 2 bulan. Tetap susah. Malah sempat saya heng...., ragara tematik tema Sanitasi agak melenceng dari misi instansi penyelenggara.
Wajar sih, wacana tematik komik sanitasi ini berangkat dari kubu Kementrian Pekerjaan Umum - Direktorat Cipta Karya, juncto Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Aplikasi program utama-nya adalah membangun prasarana bagi masyarakat. melalui terapan program Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat).
Sementara saya sendiri masih kagok. Sebab latar belakang pengalaman pernah ikutan di program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang jelas-jelas sangat bertolak belakang. Karena merupakan pendekatan strategis dari payung Kementrian Kesehatan. Justru pendekatan lebih pada upaya penyadaran dan tips pemicuan. Cuma beda pola strategi dan target sasaran.
Hehehe... saya pikir yang pernah berkecimpung jagat tematik Sanitasi pasti akan ngerti. Apalagi masih aktif dulu itu saya berperan sebagai insan NGO bidang terkait.
Swear sodara-sodara..., menyatukan misi dan fakta lapangan itu kadang sangat menguras nurani. Apalagi ketika hendak menyajikan dalam bahasa gambar berupa komik. Dan masa ngadat itu bisa dibilang etape stagnasi yang sangat menyiksa. Menjemukan sekaligus muak. Tapi, pada akhirnya saya tetap berpegang pada fakta seolah-olah. Dalam alun cerita yang saya paparkan, bahwa suatu program apapun akan bisa dilakukan atas pondasi kolaborasi yang mantap. Dan demi tujuan itu... saya sangat ogah menggali karakter antagonis. Bakal lebih serap idealisme... dan simulasi-simulasi komplikatif. Jadi, lebih di sederhanakan. Pesa moralya sukses program teraih jika melakukan upaya gini loh... bukan semata ada pemaksaan dan rekayasa keberhasilan. BAHKAN, ngomik itu perlu jujur. itu saja alasan utama-nya! Pelototin proses-nya saja yah.....,
diawali dari test case... behind the scene... reka-reka karakter...
BEHIND THE SCENE
Sketching pensil
Outline...segmentasi dan alur cerita....,
Proses pewarnaan....,
Sampul/cover depan...,
Semoga membawa kesadaran dan pencerahan bersama.. Amiiin