Sabtu, 23 Juli 2016

Cerita di balik Perangko... (again)

Tulisan comotan FB :

Gak sengaja buka buku Filateli. Semacam buka kisah energi" lama. Terutama koleksi dari negara lain. Pertama, gak sulit dapetinnya. karena saat itu saya masih aktif kerja di pariwisata. Masih saja ada nongol seliweran surat dari tamu dan kolega markas besar "Rinjani's Divers". Tapi juga ada beberapa yang khusus buat saya pribadi.
Selain bisa menikmati keunikan masing gaya penyajian gambar dari negara" itu. Sebagian besar juga menyimpan kenang cerita tersendiri. 
Semisal tamu asal Singapore. Mungkin puas dengan layanan sebagai mitra nyemplungnya. Kelak saya dikirimi Fish handbook. lengkap dengan perangko 3 jenis karang cantik spesies beda. tak pikir" mereka itu tipe orang ekspresif! Mix-matchnya sangat konek!!
Atau beberapa perangko utuh (bukan bekas) asal temen jepang. Mami Fujiwara, seorang diver juga. Gaya ikoniknya agak manga" gitu sangat khas Nihon. Koleksi ini dia kirim sejak tau klo saya punya map khusus perangkat koresponden dan tools gambar. Sekalipun akhirnya saya kehilangan jejaknya.
Perangko 'utuh' asal Amrik. ada gambar birdie.. melihat spesies dan gaya kuncung-nya mengingatkan varitas indonesia si Seriwang. Perangko bertahun 1996 ini bertampilan stiker. jadi gak perlu sibuk cari lem jika hendak digunakan. Ada juga duo-buah stroberi & Murbei total nominal 66 US$. Ikonik buah biasa tapi kisah dibaliknya gak kalah menarik. Perangko ini nongol setelah sekian hari saya mengalami "perang-batin". Ulah tamu yang hengkang mendadak dari hotel Intan Laguna Senggigi (sekarang : Santosa Hotel). eh, mereka bablas check-out hotel tanpa menyelesaikan pembayaran jasa penyelaman. Biyuh !! Terjadi di kisaran 1998 akhir selagi fluktuasi kurs dolar-rupiah kayak sedang ber'main' di trampoline. Perangko + surat mereka tiba lengkap berisi Cheque 120 US$. level kurs sedang di harga 8000-an. Terpaksa saya mudikkan sebab nilai susut yang lumayan jika dikaitkan bea administrasi bank. Saya minta opsi transfer bank konvensional saja. Pokoke tau beres. Tang-ting-tang-tung...beberapa hari kemudian transferan itu masuk mulus. Asik-nya transferan sedang nangkring top peak di 16 ribu rupiang. Yah.. ada 'alibi' hikmah ujian. Sekaligus cerita tiban untung khas para pekerja rana wisata di kurun itu. Temporari paska kerusuhan 98 dan laju dinamika reformasi. 


Sementara perangko gambar Tintin & Snowy asal Holland. Rujuk literasi karya Herge "Ekspedisi ke Bulan" itu hadir dari kiriman kartu pos. Diver asal belanda itu pernah keasykan ngobrol di Meno... selagi saya menyelesaikan satu plank Papan nama dengan tampilan gambar biota laut gaya kartunikal.
Gitu juga dengan segelintir perangko asal NewZealand. eh, ini sih alur komunikasi dengan mbak Juanita Mandagi yang sedang fokus selesaikan program S2-nya.
Terakhir, stamp triple burung asal Aussie. Klo ini mengingatkan proses sinau, sinergi dan dialog tentang Aves identik dengan seorang tamu yang punya wawasan menarik tentang burung. Persis selagi saya nimbrung di kegiatan pendampingan masyarakat gili indah. Bermukim di gili Meno.. saat identifikasi burung khas wetland di danau air asin gili Meno juga bertepatan awal pendirian Meno Bird park. One moment in time... kira-kiranya!



**Perangko itu macem batu tulis 









Tidak ada komentar: