Minggu, 25 April 2010

fenomena samurai lentur

Bahas pedang unik...,
Bagi khalayak yang kerap berkutat bisnis barang antik rasanya pasti pernah mengenal, paling tidak mendengar istilah samurai lentur. Beberapa kalangan lain menyebutnya samurai sabuk. Lebih konyol, bahkan pernah ada edar kisah non-sens, konotasi lentur/sabuk tadi, serta merta pedang ini di-analogi-kan bisa di gulung bak umumnya ikat pinggang. Tentu saja usik nalar sehat. Sekaligus di bikin penasaran. Apakah demikian ada-nya, atau sekedar cerita runut, mulut demi mulut. Belum lagi ditambahi bumbu muluk. Entah sebagai efek estapet promo niaga sang pencipta, pemilik, beserta kurcaci down-liner.

Hingga tiba waktu, saya berkesempatan bertatap langsung dengan benda "heboh" ini. Melalui jalur rekan peminat barang antik. Saya gak sempat mengabadikan via kamera. Tapi penampilannya lebih kurang mirip dengan foto pada inset. Secara fisik bisa saya deskripsikan dengan spesifik sebagai berikut :


* Sangat tidak mirip wujud samurai khas jepang! Hunus bilah total lurus (gak sedikit lengkung seperti samurai) Berhiaskan gambar naga dari ujung hingga pangkal bilah. Terlebih memiliki format tajam kedua sisi tepi bilah (khas samurai hanya tajam 1 sisi bilah). Tapi sengaja dibikin tumpul. Dengan alur sisi yang terpoles sangat rapi. Seolah secara tegas ungkapkan fakta gamblang, pedang ini adalah status benda suvenir! Sekedar hadir sebagai item pajang. Dan BUKAN lahir sebagai murni fungsi senjata tajam.
* Fleksibilitas bilah terlampau lentur. Penampang bilah serba flat. Tidak terdapat garis tengah gunduk bilah, seperti halnya bagian "ada-ada" istilah pada keris. Mungkin sengaja diciptakan begitu sebab menyesuaikan performa lentur layaknya sabuk. Tadinya saya berhipotesa pedang ini dibikin lentur karena satu alasan. Seperti pedang khas cina yang dipakai oleh para pemain wushu. Tapi tidak demikian. Alasannya kembali pada julukan yang terlanjur meluas. Benda ini tetap di juluki embel-embel samurai. Pertanyaannya sederhana, sebagai samurai.. bahkan klo-pun di sebut pedang, sajam tipe ini gak memiliki nilai pesona tebas mumpuni. Apalagi digunakan fungsi tusuk. Terlalu lemas.. layu bergerak meliuk. Terlebih satu sumber mengatakan material 'samurai' unik ini memang terbuat dari logam cikal bakal gergaji. Wajar mudah melengkung! plus poin ini menghantar saya pada pemikiran lebih lanjut. Apa yang bisa disimpulkan? Tipe jenis senjata apa? prototipe apa yang jadi acuan dari tercipta-nya sajam ini? Ataukah Replika dari senjata jenis tertentu?
* Penampilan luar ; jangkau hunus bilah sekitar 1,5 meter. Agak terlalu panjang untuk ukuran pedang standar. Pada pangkal gagang handel dilengkapi hiasan rumbai. Bila d cermati ternyata ujung handel tersemat pisau kecil, terpasang pada sekrup d selongsong gagang. Saya prediksi sebagai sisip pernik senjata rahasia. Sarung cover bilah terbuat dari kulit. Mendekati bagian pangkal sarung bilah lagi-2 tersemat pisau kecil. (kian aneh, klo di cermati sisipan model gini seperti garapan umum khas pengrajin dalam negri. kreativitas imbuhan pada sarung senjata yang di jiplak dari senjata khas negara lain ). Entah gunanya sebagai apa. Pakem janggal termasuk membingungkan!!...penampilan katana kog demikian ribet?


Sedikit catatan...,
Terlanjur amburadul, simak istilah samurai yang disebutkan tadi. Julukan makin 'keruh' ini bisa jadi karena sekedar untuk permudah unsur sebutan saja. Maklum, kalangan dan peminat disinyalir berasal dari jenis kalangan. Padahal secara harfiah, samurai adalah sebuah status bagi kalangan militer atau anggota strata kelas ksatria. Jadi tidak identik dengan nama senjata tajam. Untuk mempermudah penelusuran, intip via narasi wikipedia berikut : Samurai , Katana, Wakizashi.

Referensi Manga
Yah! akhirnya saya menemukan titik cerah. Cuma sekedar dari bacaan komik Jepang (manga). Katana lentur ataupun yang sering disebut sebagian kalangan sebagai "samurai sabuk". Bisa jadi merupakan proto-tipe jiplakan dari alat pembunuh kuno mematikan, berjuluk istilah disebut "HAKUJINNOTACHI". Bisa ditemukan di serial Samurai X - Petualangan si Jago Pedang, edisi ke-10. Karya Nobuhiro Weatsuki.
Dikisahkan, pedang lentur ini di miliki oleh figur Cho, anggota Juppongatana. Karakter antagonis (si pemburu pedang) salah satu lawan tangguh dari tokoh sentral si samurai X, Kenshin Himura.
Secara eksplisit pedang ini tampak sebagai senjata rahasia. Tidak disandang gamblang. Melainkan tergulung dibalik baju sang pendekar pemakai. Punya fungsi 'rangkap' sebagai perisai tersembunyi. Guna menghindari serangan dititik rawan tubuh dari pihak lawan tarung. Semacam fungsi baju zirah. Terlebih dilengkapi tadah khusus untuk penempatan alur lingkar pedang.
Hakujinnotachi memang tipikal pedang lentur. Bilah dibuat super pipih dan tajam. Namun keuletan bahan tidak kalah dengan pedang biasa. Hanya saja bagian ujung bilah diberi volume lebih berat (tebal) dibanding bagian hunus bilah. Melalui penelitian dan kajian berkali-kali oleh sang empu. Dijabarkan pula, pedang ini mampu meliuk dengan format serangan yang sulit diduga. Hanya dengan tehnik variasi pergerakan tangan pada handel. Panjang hunus bilah mencapai 3-4 kali panjang pedang biasa. Artinya, hanya dengan skill khusus pedang ini mampu ber-atraksi layaknya senjata rahasia. Sehingga wajar klo hanya seorang pendekar/ samurai level tertentu yang memiliki-nya.

Vice-versa :
Hipotesa wacana tadi sedikit membuka wawasan. Bahwa "pedang lentur" bukanlah seperti yang dibayangkan banyak orang selama ini. Pedang lentur yang banyak beredar sengaja dibikin lemas mendekati konotasi lingkar pinggang. Hampir identik dengan pemaknaan lain samurai sabuk. Dan mungkin istilah nyeleneh lainnya.
Hakujinnotachi versi asli adalah murni senjata. Bisa jadi, tidak diproduksi masal seperti katana, pegangan wajib para samurai. Lalu kenapa versi replika yang salahi pakem ini bisa di bandrol dengan harga fantastik. Tembus skala milyar rupiah!!!!
Bisa jadi ulah supporter di usaha terkait. Hal yang "sangat" di harapkan oleh pihak tukang contek dalam negri. Sekaligus menciptakan harga mitos... walaupun menyalahi kodrat sejarah.


By the way,
klo anda pilih mana... bergengsi karena nilai mitos atau lebih "Gaya" karena Harga Sejarah? Kalkulasi sendiri! semoga narasi nyaBlak ini bermanfaat!





Cho, si pemburu pedang







7 komentar:

IVON mengatakan...

ntuh replika dari yang asli saya punya yg seperti itu.

gala-aksi mengatakan...

replika yg mana... replika samurai sabuk atau Replika-nya Hakujinotachi ????

Unknown mengatakan...

ane kebetulan punya samurai lentur gan pemberian kakek ane dan dia katanya dari ortunya

Unknown mengatakan...

Q jg pnya samurai lentur dg 4 anak pisau thn n no seri jg ada +geok..

Unknown mengatakan...

Dipastikan buatan lokal. Apalagi ditambah embel2 9 bintang, 9 bunga, 9 gunung. Dah gitu ada tahun pembuatan seperti 1256, 1807 dsb. Kalo pake logika, yang namanya pedang jepang pasti pake huruf kanji, bukan huruf romawi. Satu satunya pedang jepNg yang memakai nomor seri adalah Guntho. Pedang ini dipakai oleh prajurit jepang pada PD2. Nomor seri pada pedang tersebut adalah sebagai nomor registrasi persanjataan pasukan. Satu lagi, pedang jenis guntho ini termasuk salah satu pedang terendah tingkatannya karena merupakan buatan mesin bukan hand made dan diproduksi massal. Selain nilai historis, gunto tidak memiliki nilai lain dibanding pedang jepang lainnya.

Unknown mengatakan...

'Samurai'sabuk(ikat pinggang)nya bisa Putus paku (bisa untuk mutusin paku) gak?... Berapa milyar harganya?... Disitu kadang saya merasa geli ketika mendengarnya...:D

Unknown mengatakan...

Thn berapa dipolerkan samurai jepang dan siapa pembuat pertama kalinya .. untuk apa kegunaanya ... lok hadiah kpd siapa dibrikan ..