Jumat, 05 Januari 2018

yuk...tekuni KUPU_KUPU

Upuk-upuk yang ucul...., 
Backflash, tematik hari museum internasional 2014. "Museum collections make connection". Cover stamp album ini seolah merangkai mata rantai pola terkait. Meski didalemnya cuma nyantol satu koleksi 'Konferensi International Kupu-Kupu' taon 1993, nominal Rp 700,- (Perangko kilat saat itu). #Papilio blumei, si endemik asal Sulawesi Utara. Jelas gak bakal nemu di Kerandangan :) Kelayapan pagi...jalan & pepohonan adalah refreshing di saat lalu-lintas berangkat padat. Fabaceae..kelompok legum...papilonaceae, kelompok bunga kupu-kupu asal Dadap..dan seekor ngengat nangkring manis dibalik daun si Ficus. Klo susah identifikasi... artinya perlu banyak pengengat!! 🧐












6 November 2017: siang tadi, tumben maen ke kantor BKSDA. Nyambung silaturahmi, nyaris dasawarsa gak kunjung kemari. Oleh"nya, buku panduan lapangan kupu-kupu. TWA Kerandangan. 
*Krucil bakal punya kegiatan tambahan lain


Well, ada beberapa liputan khusus yang melatar belakangi kegiatan konservasi Kupu. Diantaranya adalah kegiatan kunjungan ke Bukit Tunak - timur wilayah kuta. Saya begitu antusias, selain faktor wacana baru.. tentu saja ini bakal menjadi referensi kegiatan para krucil di jeda-jeda berikutnya.

liputan per- 29 Oktober 2017
ada apa dan kenapa #TUNAK??
kunjungan Minggu yang disengaja.... tempat ini kategori kawasan konservasi di bawah naungan pengawasan dan wilayah kerja instansi BKSDA. Klo dari intipan peta citra ala GoogleMap, lansekap gumi selatan lombok ini akan tampak berupa poligon dengan tutupan tajuk hijau cukup rapat. Dibanding zona atasnya sebagai lokasi pemukiman warga (landuse).
Seperti biasa tempat ini berhawa nanar terik. Tibalah kami di gerbang sebuah komplek graha yang baru dibangun. Masih dalam proses finishing. Ini terkait dengan program penyiapan lokasi TWA Tunak sebagai lokasi pengembangan pariwisata pangsa khusus Korea Selatan. Melalui kerjasama RI-Korsel.
Serangkaian daripada itu ada juga sisip program pemberdayaan masyarakat lokal untuk penyiapan tenaga terampil dan konsep wisata berbasis wacana desa pesisir. Misi kali ini memang terkait briefing untuk program pelatihan bagi sekelompok kawula lokal disana. Yang akan diselenggarakan itungan hari, ntar lagi.
Yah. gunduk bukit ini memang belum total kami jelajahi lebih rinci. Cecuit burung disana semacam mengundang hasrat aksi bird watching. Agenda simultan yang moga jadi alternatif pengembangan sesi wisata berikutnya. Sementara serangkaian jajaran tebing" disebagian lingkar kawasan bukan rahasia umum lagi. Sudah jadi tongkrongan wajib Cliff Fishing. Belum lagi penangkaran kupu. Ah!...sebuah geliat penasaran taraf dini. Let see....

Liputan per-2 November 2017
tim Tunak get challenge....,
masih terkait soal pemberdayaan masyarakat lokal rana pengembangan wisata di lahan konservasi wilayah kerja BKSDA. Tim perwakilan lokal ini bertajuk inisial kelompok "Tunak Besepoq". Sebanyak 14 dibagi 2 kelompok diboyong ke Senggigi sebagai tindak alur bina diklat. Mereka ditugasi emban tantangan, dialog menghadapi tamu asing dengan bekal kuisoner. Meski dengan modal penguasaan bahasa inggris alakadar secukupnya. Jadi ini semacam media pemicu untuk maju.
Selain itu ada sesi kelas. Pembahasan materi dan diskusi. Termasuk bekal materi pengembangan diri. Melalui motivasi dan memupuk kepercayaan diri dan kelompok. Pake metode praktek hipno-terapi. Lumayan berjalan interaktif meski selama acara berlangsung sempat hujan deras,

Sesi akhir melakukan kunjungan ke kantor Perama Tour. Belajar langsung dari pihak Perama T&T. Penyelenggara paket" wisata yang dikenal sebagai perintis usaha wisata yang gak perlu diragukan lagi eksistensi-nya.
Ah, paparan ini agak buru-buru. Pagi ini kami akan kunjung Tunak. Kali ini giliran tukar peran..., Kami akan berprilaku sebagai tamu asing. dan rekan" tim Tunak akan menjadi penyambut kami. Simulasi program sejauhmana pembelajaran ini efektif dilakukan, Serap-Terap, something like that!
So, tunggu saja kelanjutannya di ungguh posting berikutnya. 

Liputan per- 5 November 2017
Jumat lalu...agenda liputan TWA Gunung #Tunak.
Simulasi penyambutan tamu Korea oleh tim "Tunak Besopoq". dilokasi Taman Wisata Alam #gunungTunak. Musik tradisi...pembuatan minuman herba dari tanaman asal habitat lokal (Kesambi). Butterfly trip dan identifikasi vegetasi pakan ulat kepompong. Pengolahan jajan tradisi..Sumping,Celilong (jawa: Lemet) & Pumpkin soup. Sajian prosesi Kain tenun dan pembuatan anyaman topi/songkok, dari daun mali (kelompok Palmaceae).

3 komentar:

Nur Aisyah mengatakan...

Min itu nama ngengat nya apa yah?

Situs Bunga mengatakan...


mantap https://infositusbunga-terpercaya.blogspot.com/2018/12/rekomendasi-florist-online-terpercaya.html

gala-aksi mengatakan...

mbak NUr Aisyah, maap baru reply. julukannya Ngengat Tawon, atau ngengat harimau. istilah paling awam krn porsi warna yg mirip ke-2 hewan yg disebut tadi. latinx Amata heubneri. cek link https://id.wikipedia.org/wiki/Ngengat_Tawon. trims atas kunjunganx.