Ampanam VS.the (r)AJUNGAN SATU HATI
kongkow pagi disini bukan soal peluang bisa amati "kepulan brokoli" kepundan Agung. Enggak! Tidak hanya itu. Mendung langit tetap saja mengundang rasa ingin tau. Sebagaimana upaya menguak jejak bias mendung peradapan lalu.
Kisah mampirnya A.R. Wallace itu lebih menggugah. Kabilah laut si 'Kembang Djepoon' yang gak sengaja singgah demi destinasi Makasar. Jika sebelumnya beliau di Bileling-Bali utara, pastinya kepincut Gili Manuk. Dan di Lombock berteriak eureka! Seandainya saja dia punya niat lanjut rute Sambaha...besar kemungkinan akan kegirangan di Labuan Burung. Laboratorium aves di komplek pulau sebelah, masa itu. Sebuah otobiografi alegoris. Dasar, napak tilas bumbu hiperbolik.
Sayangnya, Opa Wallace, tidak mencatat tongkrongan camar di pucuk korosi tiang bertahta noktah guano. Atawa si legam albatros dengan lengkung sayap serupa dual boomerang. Dia lebih giat mencatat koak-kaok...kepodang dan Maleo si pembuat sarang gunduk. Spesies Aves yang mendekati ciri khas benua Australia sebagai cikal-bakal hipotesa garis khayal tabir geografis.
Tentu tidak seperti imbuh khayalan itu. Dia mencatat pula kenangan indah tak terbantahkan. View eksotik fajar dan senja diapit 2 deskripsi visual Rinjani & Agung. Pemandangan alam khas tropika. Dan Agung, tentu tanpa cendawan erupsi.
Kapalnya tiba di Ampenan. tanpa ada dermaga. Gak ada tiang-tiang pancang pelabuhan peninggalan kolonial. Butuh sedikit perjuangan menciutkan nyali. Menunggang Sekoci bak papan surfing sebagai konsekuensi swell megahnya ombak. Masih ditambah cermin 'kajuman' khas Kamlay...eh! maksudnya sikap segelintir orang lokal yang seperti bangga terhadap prilaku ombak di wilayahnya. Cetus oknum kelasi begini : "Laut mereka kerap lapar...dan siap mengganyang apapun yang bisa diraihnya". Tentu Ini-pun gaya hiberbolis....meski tidak seperti awiq-awiq pulau sebelah yang masa-masa itu kalap menerapkan aturan. Hak Tawan Karang.
NOTE ; mengendus sejarah...betapa penting mengeja hirarki waktu. Biar gak terjebak Sirkulasi jaman now... tabiat kelabuhi time signal. past not continous tense.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar