Kamis, 26 Maret 2020

petik buah di pekarangan (episode#78)





Buah sebagai anti oksidan....,
aktivasi sederhana di sekitar pekarangan rumah. Mungkin ada banyak dari kita yang tidak menyadari soal peluang khasiat penyembuh (herba). Terlebih jika dikaitkan dengan hadist "Allah turunkan penyakit sekaligus menciptakan penawarnya/obat" Dan sebagai muslim kita dianjurkan untuk cerdas memaknai itu. Bagi kalangan terapis yang terhimpun dalam wadah Thibbun Nabawi. Hal ini sudah dimaknai lumrah, jika hadist itu adalah sinyalemen bagi kita untuk lebih mawas memaknai peluang penyembuh ada "dekat" sekitar kita, saat mengalami ujian sakit. Dan tentu tidak lepas dari ihwal ikhtiar untuk sembuh. Buah sebagai anti oksidan, sudah lama digaungkan. Dalam soal kecil, seperti membiasakan makan buah terlebih dahulu sebelum menu santap utama. Yang secara penelitian bisa mengaktivasi zat tertentu pada saliva (air ludah) untuk membentuk enzim khusus persiapan kinerja lambung sebagai organ pencerna, menerima makanan porsi berat.
Buah yang mateng sempurna..berproses gradasi alami. Bukan melalui tahap pemasakan instan dengan bahan kimia berbahaya.


Dan tentu ini sekedar imbauan untuk kita tetap waspada menjaga fisik kita terhadap kans sakit yang tidak kita inginkan. Buah dalam tanda petik mestinya sarat dengan kandungan "manfaat". Justru terbalik jadi mudarat akibat efek siasat niaga untuk cepat peroleh keuntungan, (di kalangan lapak penjual tertentu di pasaran umum). Kalo-pun tidak menanam...belilah buah yang penuhi kriteria baik. Lokalan kita...khas negri Nusantara. Muncul sesuai alih musim terkait kodrat-Nya. Jangan apriori terhadap buah" yang selama ini dianggap minor, semisal Juwet, Langsep, Kesemek. bahkan ciplukan sekalipun.
Terlebih tipe" endemik khas kawasan tertentu. Bisa jadi itu malah efektif tangani biang penyakit yang di mewabah di kawasan itu.

#antioksidan #ayomakanbuah #manfaatbuah

Tidak ada komentar: