Jumat, 06 Maret 2009

Busy on beginning of March….





Bukan raib hasrat nulis. Tapi belakangan sedang diganjar sesi fokus lain. Awal Maret akad nikah ipar. Ambil alih peran jadi seksi documenter pihak keluarga pengantin Mempelai pria. Saya-pun seliweran seperti setrika, Membelai handycam.

Tanggal 3 lanjut selametan 7 bulanan salah satu adik, gendut akibat hamil. Peluang esok lebih parah sibuk-nya. Giliran acara undang mantu di Ampenan. Minggu 8 Maret 2009.

Blom cukup, sirkulasi masih nambah jibun aktivitas. Bikin plank PKK punya tante Sri. Salah seorang kerabat yang suami-nya adalah mitra hunting arloji. Tadi-nya pingin saya gotong rumah biar bisa kerjain di sela perca waktu. Gak nyana plank sudah komplit frame dan pancang permanen. Namun demi kemaslahatan sang sobat agar damai minimalisir celoteh bini, saya-pun ngalah garap anjang sana.


Well, plank ini memang berparas putih. Polos seperti media kanvas. Siap di lumuri warna. Gak pake tehnik semprot ala garapan umum. Tapi konvensional tarian tangan. Yo wis-lah, sekaligus “wahana” bagi saya melatih sabar dan fokus. Menghantar pengendalian emosi…, percaya gak percaya media ini juga merupakan lahan Shaum bagi saya. Tertentu saja porsi-nya.

Jangan samakan dengan media kartunikal, umbar aktivitas beda sisi kutub lain. Saya lebih gencar muntah-in rima rasa. Getir berkonotasi satire. Liar mungkin juga rada binal. Terserah pernik ide yang lagi lewat. Blom bisa saya kategori-kan, gerangan ilham atau-kah was-wasil Honnas….,

Begitulah ada-nya. Sengaja pilih jadi gerilyawan seni ter-mudah dan ter-murah. Namun sebagian saja orang bilang “gak bisa dipandang sebelah mata”.

Who knows in the front…., saya toh masih ngidam jadi pelukis. Namun sayang-nya baru bisa terlahir sel-sel jasad renik berupa karya kartun. Sheet by sheet…, monolog imaginer via celoteh gambar.

Tidak ada komentar: