Selasa, 09 Juni 2009

Lanjutan Feeding Frenzy….

sekaligus peringatan OCEAN-Day International jatuh 8 Juni kemarin... better late than never....,



  • Ikan kakak tua (Parrot fish) menyantap karang hidup. Mengunyahnya hingga berubah menjadi pasir halus yang menarik. Setiap spesies individu dapat menciptakan “timbunan” lebih dari 1 ton tiap tahunnya.
  • Struktur anatomi tubuh Ubur-ubur 98% adalah air.
  • Ikan terkecil adalah Tiny Goby, ditemukan di Philipina. Panjang tubuhnya sekitar ½ inch.
  • Barakuda punya gigi tajam yang hampir dapat mencabik setiap ikan yang dimangsanya.
  • Ikan layar (Marlin) kerap mengibaskan sirip layar-nya (dorsal fin) untuk membingungkan para mangsa yang berenang dalam kelompok (schooling).



INFO sekilas Parrot Fish :

Dibilang ikan kakak tua, karena mereka punya gigi mirip paruh…plat gigi tunggal (Dental plates). Bukan sekedar ganyang karang, tapi mengunyah bagian segmen tubuh karang yang ditumbuhi algae (sejenis lumut laut). Sebagai menu utama santap. Dalam proses olah asupan nutrisi, pencernaan internal mereka akan memisahkan menu algae dengan “butiran” pasir unik yang berasal dari karang tadi. Butiran pasir akan keluar bersama e’ek-nya! Kerap terlihat menyembur via anus saat mereka berenang.. jadi sajian observasi menarik bagi para penyelam.

Per-individu mampu menimbun “pasir” lebih dari 1 ton/tahun. Akibat kebiasaan pola makan itu mereka dianggap sebagai mayor contributor sediment pada lingkungan pesisir dan zona sekitar terumbu karang. Sekaligus menjawab fenomena pasir Merica di Lombok pada artikel pendahulu.

Di Lombok, warga lokal menyebut mereka ikan Lembain. Jadi olahan ikan asin pilihan dibanding spesies ikan lain.




Sumber : buku MARINE FISHES – A Field Guide for Anglers and Divers – by Gerry Allen hal. 198-199

Tidak ada komentar: