Jumat, 12 Juni 2009

what 's a NAME... memorial.


berkenalan dengan RUDI SITORUS....
sobat maya terbaru, saya kog ndilalah terkenang bait lagu,

bersyair begini :

bangun tidur SITORUS mandi....

SIMATUPANG menggosok gigi....

HASIBUAN menolong ibu...

membersihkan NAPITUPULU....

Yach, itu tadi sekedar comot gubahan syair rekan club Diving tempat saya nimbrung. Melantun dalam kebersamaan api unggun.. camping ground di gili Bidara - lombok Timur. Rayain ultah Rinjani Diving Club di taon 1994.

Tiba kini,
Nestapa bestari... terkait kasus nasib para TKI di bilangan negri jiran. Nelangsa yang gak berkesudahan.. bak kata pepatah "...mendulang hujan batu di negri orang"
coba tengok kasus terakhir..., entah akibat salah pasang inisial, ibu SITI HAJAR... legam gak berbentuk, di-"HAJAR" habis-habisan sang majikan yang brutal. Demikian tragis berderai tangis.... entah kapan berakhir....,
Sisi lain, pepatah bisa juga "tidak" kerap mengandung hikmah. Tapi bisa juga menggambarkan realitas nyata yang memang sedang gencar terjalani. "Daripada hujan emas di negri orang.. mending hujan batu di negri sendiri".
Bait ini kadang terlalu sering di-ambil dalam kalimat pembuka naratif berita .. headline maupun spot News terkait nasib TKI. Dan hasilnya memang beneran "hujan batu". Tiba gilir musim para demonstran turun jalan, nuansa hujan batu memang kadang bisa terjadi. Repotnya lagi gak ada pawang khusus... kcuali rela tuai benjol BIN benjut!!!!

mungkin, sudah saatnya bagi kita merubah paradigma pepatah
"daripada hujan batu di negri orang...Mending Hujan Emas di negri sendiri.."
"Sedia helm sebelum hujan (Emas)...."

harapan termudah,
semoga kelak dinas Geometropologi dan Geofisika punya tehnologi khusus pendeteksi musim hujan emas di negri sendiri... INDONESIA.. tanah air beta!!!! HOraaaas bah!!!!

Tidak ada komentar: