Selasa, 20 Januari 2009

Speedy…un-committed to me

S 733DYspeed that you CAN’T trust

Pergantian tahun selalu menyisipkan perca asa baru. Setidaknya ada peluang lain yang ingin termaktub dalam gelora diri. Empat bulan terakhir di 2008 bisa dikatakan adalah masa saya berkutat penuh di rana maya. Berfasilitas pendukung free on-line dari sekian banyak milik lembaga, instansi maupun personal kerabat. Efek tertular virus atau obsesi kena wabah tabiat “gerilyawan hot-spot”, alias lagi rajin buru konektifitas internet gratis.

Sayangnya terbentur fakta, Mataram miskin free hot-spot, gak seperti kota-kota besar lain di Jawa. While, sejalan waktu proses mobile paksa saya untuk lebih reaktif hadapi alur situasi. Aktif dalam aksi… kian kreatif cari solusi. Tiba-lah saya di titik jenuh, banyak waktu terbuang percuma saat di rumah. Sekaligus tercetus niat bangun konsep kerja rumah-an. Terkait peluang kans eksistensi IT. Kini fokus harus ter-install jalur aksis permanen. Pilihan-nya bisa wireless maupun konvensional broadband.

Speedy program Telkom masuk referensi, sekalipun bukan totalitas kpincut buta. Paket lebaran 2008 bisa dibilang menawan, bonus modem - free bea aktivasi. Belum saya beranjak raih. Bahkan upaya jaring konsumen, profile Speedy terolah dalam sajian advertorial news - Lombok Pos. Paket baru untuk dosen dan guru, free aktivasi-free modem-free abonemen bulan awal. Tambah embel-2, bagi yang belum punya line telpon rumah akan dapat prioritas layanan sebagai pelanggan baru. Sejauh mana efektif saya belum tau, narasumber insider Telkom bilang target mereka belum penuhi untuk ukuran pangsa Mataram. Jelang Desember paket baru muncul lagi. Atas motivasi sebuah vendor Telkom-speedy saya-pun jajaki tawaran ini. Free aktivasi, free 50 jam time-usable, free abodemen bulan awal hanya dengan ambil paket speedy cermat, seharga Rp 75.000,-/bulan. Berjatah Quota download sepuasnya selama 15 jam. Beda paket kali ini bayar modem setengah harga, subsidi pihak Telkom aku vendor selaku mitra.

Lebih tepat saya katakan bukan “sepuas-nya” tapi should be “sebijak-nya”. Berkiblat frase CERMAT” diatas tadi. Diagram alur logika-nya begini…, Broad band maupun Band-width di-ibaratkan sebuah alur tol seperti iklan Speedy di TV, kebut santap jalur sendiri (mono-driver as single client?), mobil gambaran pelanggan/client... ngebut konotasi proses aksis. Wooooow……,

Flowchart kemudian, semakin bertambah banyak khalayak di TOL-SPEEDy tetap akan pengaruhi kelancaran arus lintas para user as client. Akibat bejibun mobil hitam ber-plat sama S 733 DY di alur serupa. Tidak cuma si cewek cakep, salah 1 pemeran aktris di “Ayat-ayat Cinta” itu. Tentu saja!!!!

Kembali pada fakta, tanggal 5 januari 2009 rumah saya resmi terpasang nomer telpon baru 0370-648771. Cepat terpasang karena kebetulan stok line di tiang box - dasa jatah masih sisa 3 alur untuk pelanggan. Ada kisah unik saat petugas survey datang sehari sebelumnya. Demi maslahat saya gak pingin sebut inisial (biar gak bernasib itu-sial). Ada jeda bincang kami pause on speak, ternyata beliau tunggu umpan ungkap berapa nominal. Bgini cerita-nya…..,

Beliau : biaya ini termasuk bea instalasi dan dapet pesawat telpon, mas! Jangan kuatir…,

Saya : trus, duit ini bisa saya bayar dimana, pak?

Beliau : bisa di kantor(telkom) bisa juga via kami…(formal statement)

Saya : Ok, kalo gitu saya bayar saja di kantor (ikut gaya formal)

Beliau : BBbbb..baiknya mending lewat kami pak, biar cepat terproses (nada informal?)

Saya : gak ada masalah, tapi tadi kan bapak sendiri tawari opsi cara bayar (tehnik negosiatif)

Beliau : hehehe…,

Kami-pun tergelak, meski dalam hati hebat juga, mereka ini ternyata oknum ber-kategori bisa cepat. Yah! Maklum keciprat aura SPEEDy barangkali. Guyonan basi terlontar lagi beliau bilang blom lulus kuliah, masih bertitel SH alias Susah Hidup. Kian merebak alur tawa mereka, saya cuma paksa diri urun senyum getir. Tiba pertanyaan akhir yang bikin mereka rada turun tensi guyon-nya. Saya ditanya kerja dimana, jawab singkat LSM. Ternyata efektif kembali ke alur dialog formal. Puasnya, sekalipun molor sehari masih bisa saya tolerir. Sore usai hujan salah 1 beliau sempatin datang anter pesawat telpon yang dijanjikan. Ada pembuka kata “maaf”… dan itu yang selalu mujarab sentuh nurani sebagai sesama manusia. Terima kasih…..,

Nah, hari-hari berikut-nya saya didera siksa tunggu hingga hari ini! Telpon terpasang sudah 10 hari, kog fasilitas Speedy blom terpasang. Diantara hari itu saya sempatkan kunjung vendor minta kejelasan. Konon berkas pengajuan layan pasang speedy masih tunggu berkas sign follow-up procedural internal Telkom. Belum cukup, gilir saya datangi kantor Telkom untuk cross-check. Tabiat ini jadi mirip aksi investigasi, bak upaya serap stimultan konspirasi kinerja instansi. Mind-set jadi pelanggan ingin pasang baru, berlagak pilon…gak ngeh! Nyata-nya mbakyu desk-server masuk alur jebak dialog. Mestinya normal speedy bisa terpasang 2-3 hari kalau telpon sudah terpasang. Aneh-nya saya malah di sarankan isi formulir ulang agar instalasi di lakukan oleh pihak Telkom sendiri. Tanpa biaya instalasi, hanya ruwet karena pelanggan sendiri yang harus sedia modem. Lho!? Kog gak singkron dengan paket tawaran akhir tahun? Kian gamblang saya perjelas bahwa saya ajukan pasang speedy via vendor selaku mitra mereka. Artinya saya sudah tanda-tangani akad bermaterai, malah disuruh isi formulir bermaterai lain. Kian pertajam, saya tanyakan gimana ko-relasi Telkom dengan vendor. Makin gak realistis arah jawab-nya.

It’s fine, mbakyu ini ayu penampilan…tapi gak cakep-cakep banget! Terlebih gaya mlengos-nya, sambil pandang rendah pilihan paket murah yang saya ambil. Notabene adalah paket produk Telkom. Bagi saya kian tambah yakin juluki “Hati-Hati Cermati - Speedy Cermat”. Masih payah bersinergi dengan penjaga gerbang tol yang tetap habitat SIPUT dan jajaran KEONG. Ber-philosofi “Biar Lambat Asal Laku Pesat”. Entah kapan berupaya ubah paradigma!

Sementara pupus hasrat saya berperan jadi Spidey - hendak beraksi tebar jejaring di komunitas maya. Tapi senantiasa lega… free by free keluarin kecamuk konflik. Berupa unek-unek terlantar digerbang awal 2009. Next, saya lagi tergugah untuk berfasilitas internet via produk indosat, alternatif dukung kinerja mobiling.. Beralih IM3… cause I’m 3 on 7, born on 3 of July, nimbrungnya tepat di wilayah dengan kode wilayah 0370. Static modem is not enough… I’m going to be my fantasy.

*Dedikasikan buat Bapak Sugeng- manager Speedy Mataram



iklan ini hiasi pos Polisi /4an BI - Mataram



ini nempel BCA Cakranegara...

ini mejeng per5an Pajang - Mataram...,


sekedar sumbang karya kartun yg mungkin sesuai situasi dan relevansi...., ini pernah ikutan di ajang kartun International terkait tema : SIPUT

siput of SPEEDY



keong of TELKOM

2 komentar:

gala-aksi mengatakan...

sekedar catatan..., kini sudah tgl 20 Januari 2009. dan ke-3 plank promo SPEEDY tsb masih Nampang dengan gagah-nya. SEKALIpun SUDAH AFKIR WAKTU TAYANG! ajang ini sekaligus tampung polling bagi konsumen TELKOM yg bernasib sama seperti saya. SILAHKAN sumbang kisah jika ada. MAKASIH

gala-aksi mengatakan...

kini 28 januari...., swear! 3 plank itu masih terpampang dengan begitu elegan, tapi merasa gak ber-salah. tanpa beban... or memang BEBAL.
hari ini, sy sdh dpt respon yg baik dari internal Telkom. plus janji akan di layani sesuai HAK saya sbg konsumen.

mendadak telp rumah laris dering. ada penanya khusus ingin baca artikel blog ini. TAPI KOG Ninggalin KOMENTAR, ayo ini era keterbukaan! jangan segan or Sungkan.