Selasa, 21 April 2009

Korban Smack-Down di LOMBOK!!!!

Korban Smack-Down di LOMBOK!!!!


21 April 2009

Mungkin ini yg disebut IRONIS! Hari ini saya melakukan kunjungan ke-3 kali di lokasi survey yang sama. Penentuan calon lokasi ideal bagi hibah dana CSR (Corporate Social Responsibility). Upaya gulir program dari lembaga SAMANTA (Yayasan Nusa Tenggara). Tentu saja masih dalam tahap proses, belum final. Ndilalah! Saya disuguhi berita mengenaskan. Ada korban Smack-Down di lokasi ini? Tepat perayaan hari Kartini. Gelap tuju terang. Semoga ulasan berikut jadi percik penCERAHan! Saya-pun bergegas anjangsana…..,


Ini sekedar liputan ringkas….,

Nama : Muhammad Nasir

Umur : 9 tahun

Pendidikan : SD kelas 3

Nama ibu : Inaq RAH

Nama bapak : Amaq Rosidi (almarhum)


Kronologis :

Sekitar 2 bulan lalu mengalami patah tulang tepat dipergelangan siku. Akibat bermain dengan teman sekelasnya. Tangan-nya diplintir si kawan saat bermain di sekolah, SDN Pemotoh Barat-desa AIK BERIK, Kec. Batukliang utara. Kab. Lombok Tengah. Tidak ada tindakan medis. Maklum anak yatim. Sang inaq hanya kerja serabutan. Hanya sekedar berobat di belian (dukun kampung). Dalam proses penyembuhan masuk sekolah lagi. Tragis baru genap seminggu si teman ber-ulah lagi “aksi” plintir. Dan kini kondisi-nya kian parah.

Dari keterangan narasumber, oknum guru sekolah yang bersangkutan yg mestinya harus berperan sebagai “pengayom” baru selang 2 minggu kemudian jenguk si korban. Pihak orang tua pelaku konon juga belum menunjukkan gelagat bertanggung jawab. Cukup dengan dalil sederhana dari konfirmasi ungkapan salah satu oknum guru “Biasa, tabiat bocah”

Rentet mengenaskan lagi. Ternyata sang ibu ini tidak memiliki kartu miskin- JAMKESMAS. Telah dikonfirmasi pada kepala desa setempat. Oleh salah satu tokoh masyarakat yang kami temui disana. Bernama Bapak KADIR (085937001116). Sebagai kontak person kami terkait program lembaga.

Pernah di-upayakan oleh pak Kadir membuat surat laporan mengenai kasus korban “Smack-Down” ini pada Bupati Lombok Tengah tembusan KESOS (Kesejahteraan sosial). Tertanggal 20 April 2009. Masih menunggu tanggapan…..,


Upaya lain, pak Kadir menghubungi forum wartawan. Tapi dijawab klise. Masih jadi agenda bincang antar wartawan. Dan masalah “jarak” tempuh yang jauh. Malam tiba Mataram, saya coba konfirmasi seorang rekan peliput berita. Ternyata dia “sudah” tau. Bahkan perihal luka yang membusuk. Dan alasan klise memang telontar kembali. JAUH. Sebentar kemudian HP-nya dering. Libat bincang. Mendadak dia bergegas harus pergi. “Ada apa?” Tanya saya. Jawab singkat terburu…”ada ribut para partai di hotel Lombok Raya”. Masih rangkai kecurangan suara pemilu kemarin.


NAIF…. saya Cuma bisa elus dada!

Fakta-nya kiblat berita bumbu pemilu saat ini seolah menu wajib. Nasib musibah si bocah Muhammad Nasir seolah menjauh. Di”jauhi” pemburu berita sementara waktu. seJAUH lokasi ungkap jarak tempuh. Dan lokasi-nya memang JAAAAAAUUUUUUUUH sekali. Kira-kira 25 Km dari kota Mataram.

Tragis dan IRONIS. Setengah lingkar pulau Lombok… Mataram tembus jalur utama hingga raih ujung timur Kayangan. Terabas lagi jalur lingkar utara Sambelia… Obel-Obel…Koko’Pute’… hingga Bayan. Lewati Santong…sempat mampir air terjun Gangga. Lalu susuri Tanjung… Pemenang… tembus Senggigi. Sampe lagi Mataram. Cuma saya habiskan waktu setengah hari.


Bismillah….. dengan nama-MU semoga tulisan ini mampu membuka mata hati… bagi yang baca… syukur bila tergerak niat bahwa ini juga kategori lahan amal. Bukan ladang mengais suara… hanya jatah konsumsi nurani.

Sambil motret…., persendian saya langsung lemas. Masuk pintu. Aroma luka si kecil Nasir sudah penuhi ruangan dengan semerbak. Tidak hanya busuk. Bahkan sudah berpenghuni ulat. Si inaq ber-ujar dengan tatap polosnya ber-logat sasak… “wah bdait arak 6 ulet… marak ulet nangke”. Sudah ketemu 6 ekor ulat…mirip ulat nangka”.

Bau itu menyengat! tusuk hidung, bersemayam di memori otak, beberapa jenak. Hikmah hari Kartini.
















M. Nasir dan ibunda


kondisi rumah


pak Kadir- narasumber

2 komentar:

ART ANGEL mengatakan...

ironi sekali di mana orang - orang yang kata nya berpendidikan itu , sehrusnya dengan melihat hal ini semua orang tau harus melakukan apa.
dan di mana keluarga anak yang melakukan hal itu , mereka sudah buta atau gak mau tau .
bagai mana kalo anak mereka yang mengalami hal tersebut , anak adalah anugerah dari allah jangan di sia - sia kan . mohon temen - temen mau membantu anak tsb

gala-aksi mengatakan...

ayo ikutan bantu...., minimal sekedar forward tulisan ini. jalan lain sy sdh tempuh via lembaga amal. InsyaAllah tim mereka segera turun.