Rabu, 18 Februari 2009

OPNAME & Makna Kasih-sayang…

14 februari 2009



Valentine … fall end thin. “Akhirnya jatuh kurus….” Buka pagi rencana bawa Fathir ke Puskesmas. Kunjungan seorang rekan bikin jeda tunda. Yanti tergerak ajak bapak beranjak 2 langkah. Toh kepastian debar kabar bikin aku terhenyak. Kudu periksa darah di Lab! Gejala Fathir mirip indikasi DB. Bergegaslah kami tuju Hepatika-Mataram. Peran mbak Soraya (asisten pak Mulyanto) demikian tangkas dan tuntas. Tanpa tunggu lama, kajian staf bergelut singkat. Hasilnya.., trombosit Fathir memang merendah hingga satuan parameter PLT 97. Terlalu jauh dibawah rata-rata normal (150-450). Biang virus terpantau DB. Fathir positif idap. Barangkali kaitan dampak sebaran epidemik paska landa banjir dibilangan sempadan Jangkuk. Pantes saja yunior-ku layu…., padahal praduga awal kami pikir sekedar efek alamiah pertumbuhan. Lagi nongol 2 serial gigi di gusi bawah. Opsi anggapan lain “demam” biasa. Seolah tanda gejala umum campak. Istilah lokal dibilang penyakit ”edeh”. Gak nyana dihinggapi Dengue. Malah sempat terabai oleh aktivitas survey 2 hari sebelumnya.


Dan valentine ini kian membawa arti tersendiri. Merampas rasa peduli pada sang buah hati. Taburi kasih… belai dengan sayang. Hempaskan kami dari kancah kebersamaan, betapa “mahal”-nya nilai sebuah hakikat utuh. Gingga merana sementara waktu. Harus terpisah dari kami ber-tiga. Bangkit henyak malam terngiang rengekan Gingga minta seteguk air. Kadang masih saya bumbui sedikit damprat. Dan kini buat saya miris! Hati berlipat, mata saya basah… sesal kerap hadir belakangan.

Untuk Gingga, jangan redup asa. Kami disini juga demi si adik yang kini tergolek lemah. Biarkan dia sembuh untuk kembali mewarnai ajang bermain keseharian. Home sweat home…., hati saya terasa teriris, bolong-bolong, lunglai. Berlendir nuansa elegy. Mendadak, saya rindu pulang rumah….


Tidak ada komentar: