Unik seputar Ampenan. Kali ini, ingin ungkit singkat, perihal biota pesisir yang kerap di jajakan pedagang ikan keliling di Kampung Melayu. Sekilas bentuk hewan ini rada aneh. Mirip konotasi tipikal alien. Saya sering plesetin sebagai kecoa-laut. Sekalipun gak singkron sama sekali. Bentuk tubuh lebih montok… mblenduq… alias cembung. Padat berisi.
Warga kami kerap menyebutnya dengan nama Penyon, bisa juga Tempenyol. Habitat-nya biasa ditemukan pada areal pesisir. Tepat pada batas hempas ombak di pasiran pinggir. Warga, para the Penyon-seeker biasa hunting dengan mengeruk pasir. Indikasi keberadaan-nya pada sisa gelembung udara yang tersisa pada hempas tarikan ombak di pasir basah. Cuma dapet-nya sedikit. Ingin hasil sedikit melimpah, harus merelakan diri nyemplung air laut. Cukup di areal dangkal. Geremet tangan…dan aksi telusur tapak kaki di dasaran pasir. Ntar juga keep them touch! Pick it up…,
Soal rasa, buat saya gak beda jauh dengan rasa daging kepiting. Sekedar rebus beserta bumbu kunir-laos-garam-asem. Tapi klo digoreng kering… kriuk-kriuk gurih bak rasa udang. Penasaran saya selama ini akhirnya terbayar. Soalnya sajian “unik” ini pernah sekedar saya liat di acara TV. Klo gak salah program si Bolang. Lokasi di Lombok tapi beda tempat…, sekitar kawasan penduduk pantai Malimbu.
Intip referensi,
Mereka termasuk kategori Crustaceans. Istilah kita menyebutnya kelompok udang-2an. Baik kepiting, udang dan beberapa jenis keong masuk dalam kelompok ini. Mayoritas krustasean dikenal dengan debut decapods. Sebutan latin untuk biota ber-kaki 10. Bertabiat malu-malu…sembunyi di bawah pasir. Bukan tanpa alasan. Karena mereka juga merupakan bagian food-chain. Kalo gamblang nongol diri bakal jadi santapan sedap para predator yang lebih besar, terutama ikan. Jadi wajar dijuluki biota nocturnal. Kelompok biota yang aktif jelang gelap.
Setidaknya baru disitu henti penelusuran jejak identitas. Belum ketemu nama spesies. Syukur-2 ntar ada yang bantu kontribusi nama latin dari para kelompok Marine-biologist. Sekedar pingin saya terjemah sedikit ulas paragraph. Kutip dari buku Marine Life of INDONESIA and the Indo-Pasific – Periplus Nature Guide. Halaman 31 tentang Crustaceans…,
Krustasea saat ini telah dianggap sebagai kategori mayor atau strata Phylum. Mereka ini tadinya dianggap satu relasi terdekat dengan phylum Arthropoda, kelompok terbesar seluruh hewan. Terdiri dari kelompok besar serangga bumi, laba-laba, millipedes dan centipedes. Sekalipun terbagi dalam varian ciri alamiah, krustasea berbeda dengan Arthropoda yang memiliki 2 pasang bahkan hanya sepasang sungut (antenna). Saat ini nyaris capai 40.000 jenis krustacea yang telah teridentifikasi dan beberapa ratus spesies baru masih menanti untuk diteliti.
Entahlah, si Tempenyol ini masuk kelompok yang ter-identifikasi atau memang belom dikenali secara latin. Ada yang berminat pasang nama?? Paling tidak julukan “kecoa-laut” gak jauh mlenceng dari prediksi.
7 komentar:
Saya kok lebih cocok nyebutnya undur-undur laut...
karena kalau ngumpet..dengan menggali pasir..and gone... persis undur-undur.
kalau kecoa ..kesannya menjijikkan..kecoa sukanya di tempat kotor...
hahaha....,
sy katain gak salah kecoa laut mengingat riwayat kdekatan dgn serangga yg dijelaskan pd acuan referensi tlampir.
Disebut undur-2 laut, bisa sj klo relevansi cara ngumpet. ala survival khas si Penyon. Sekalipun tehnik sembunyi gaya itu jg sama diterapkan pd berbagai jenis kepiting. kubur diri.
hehhehe... thanks partisipasi komentar.
ini jawabannya
https://en.wikipedia.org/wiki/Emerita_analoga
ini jawabannya
makasih infonya mas Donny
Apa manfaatnya hewan ini bagi kesehatan
apakah sama dengan kutu laut?
Posting Komentar