lompat jauh lagi...,
jelang awal tahun 2005, masa bakti singkat di Koran Mataram. Aku pernah di utus Pimred ikutan seminar Tailing di hotel Senggigi Beach. Acara ini khusus undangan bagi para wartawan lokal. Isi Makalah-nya tentang Tailing yang selalu jadi biang onar. Asyiknya yang muncul perwakilan 2 bilah perusahaan yang sama. PT.NNT dan PT.NMR. Di tingkat Nasional berita Newmont Minahasa memang sangat gencar... arsenik terlarut. BTW, "sangu" penyerta dalam sisip materi makalah cukup lumayan nilai-nya. Aku cuma maknai sebagai ongkos bungkam. hehehe....
Esok dan hari kedepannya... aku ditanyain soal bahan tulisan yang bakal dimuat terkait sebagai hadirin istimewa kemarin. News editorial, tapi bukannya menyegerakan diri untuk konsen tuang bahan. Gak juga muncul hasrat nulis! alasan-nya di "wadah" ini kadung terbiasa berperan sebagai kartunis sih! Mas Kongso Sukotco (Pimred) terlanjur lahir sebagai manusia yang bisa maklum. Kog lebih asyik umbar opini lewat bahasa gambar, Edit yang tersirat...sarat pesan. Akhirnya benak meronta..tangan beraksi. Hasilnya seperti di bawah ini... tapi gak juga dinaikkan. ujung-2nya mengendap lagi pada koleksi pribadi.
jelang awal tahun 2005, masa bakti singkat di Koran Mataram. Aku pernah di utus Pimred ikutan seminar Tailing di hotel Senggigi Beach. Acara ini khusus undangan bagi para wartawan lokal. Isi Makalah-nya tentang Tailing yang selalu jadi biang onar. Asyiknya yang muncul perwakilan 2 bilah perusahaan yang sama. PT.NNT dan PT.NMR. Di tingkat Nasional berita Newmont Minahasa memang sangat gencar... arsenik terlarut. BTW, "sangu" penyerta dalam sisip materi makalah cukup lumayan nilai-nya. Aku cuma maknai sebagai ongkos bungkam. hehehe....
Esok dan hari kedepannya... aku ditanyain soal bahan tulisan yang bakal dimuat terkait sebagai hadirin istimewa kemarin. News editorial, tapi bukannya menyegerakan diri untuk konsen tuang bahan. Gak juga muncul hasrat nulis! alasan-nya di "wadah" ini kadung terbiasa berperan sebagai kartunis sih! Mas Kongso Sukotco (Pimred) terlanjur lahir sebagai manusia yang bisa maklum. Kog lebih asyik umbar opini lewat bahasa gambar, Edit yang tersirat...sarat pesan. Akhirnya benak meronta..tangan beraksi. Hasilnya seperti di bawah ini... tapi gak juga dinaikkan. ujung-2nya mengendap lagi pada koleksi pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar