Disisi aku.., sebenarnya ajakan berkutat di komunitas maya ini sudah ada sejak lama. Kisaran tahun 2004 lalu. Cuma lagi-lagi alasan basi, lambannya akses warnet bikin malas berlama-lama depan monitor. Heng…heng…heng…., proses olah data-pun terhambat ungkap. Gemeretak ruas jari menghimpun poros jengah. Berujung cekak hadirnya informasi diburu limit waktu kunjung. Nilai rupiah tetap saja jadi parameter yang lumrah diperhitungkan. Terkikis habis isi lembar saku…menanjak pasti di inset mungil billing time. And time goes by……,
Ada benar-nya slogan purba…, ”ada kemauan pasti ada jalan”. Setidaknya senantiasa menjadi bara dalam sekam, benih semangat yang mengalami jejak buntu. Tempuhlah rengkuh...seperti filosofi tentakel gurita.. Aksi banyak lengan… penghantar kemauan. Aku-pun sigap memeras CPU-otak agar desis-nya menjangkau luas rana gagas. Harus segera tiba masa yang di nanti……,
Kedepan, virtual diary ini tidak saja menampilkan opini-2 pribadi terkini, tapi juga menyajikan lembaran kisah basi alias yang out of date. Namun tetap dengan harapan “BAU”-nya bisa tulari wabah “RASA” bagi siapapun. ( Bila saja dapat mengundang orang lain untuk mampir cicip selera ). Menu konten bisa berupa artikel-artikel yang nangkring gak jelas nasib, bisa pula hasil tatap ter-abadikan kamera tapi juga sayang kalo ter-abaikan. Perca-perca ilustrasi serta rangkaian proses kreatif yang mendampingi. Lainnya berwujud karya Kartun, baik yang pernah termuat di-satu media Lombok dan yang terbengkalai di album konvensional. Banyak juga raib, sebab terkirim ikut festival internasional dan jadi milik panitia lomba. Tanpa sempat jadi arsip karena terbentur minimnya sarana digital ( what CAN I do without a sCAN ) Semuanya diramu agar menjadi mozaik penuh dan utuh!
Kalo ditanya dari mana semua ini hadir? Gak ada lain, terinspirasi oleh ibrah langkah sang Umar Bin Khattab. Kala termotivasi hasrat meng-Kompilasi firman Allah SWT. Terburai pilah dan serpih apapun media ungkap-nya. Manuskrip-manuskrip kuno berwadah tulang…batu…pelepah korma. Teriring kemuliaan yang terjangkiti. Serta insan-insan pilihan sebagai storage human being. Demi sebuah nilai sejarah…kata-nya.
Realitas yang nyaris serupa…, sebagaimana amunisi konsep ide yang bertebaran di-ambang bilik resah. Beberapa pernik opini-ku sering terlantar di berbagai aneka kisi simpan. Diawali flash-disc sebagai perantara mobile, ataupun lainnya yang masih titip pada share document di jeroan laptop milik sahabat. Keping demi keeping CD yang hampir tergurat parah…juga pada rekaman floppy, entah bisa terbaca apa enggak! Bahkan ada juga statusnya masih terjebak di hard disc pada CPU tanpa monitor.
At least, tahapan sekarang sudah mulai terjalani. Datangnya si Acer-Aspire ternyata cukup banyak membantu sebagai wadah penampung aspirasi. Dia layak berpredikat Bank data-base, yang now and then bakal setia sebagai mitra perjalanan arung semesta. Ini juga yang pada sub kajian wacana begitu asyik dan kian mashgul aku mengurai segmentasi Ashababun Nuzul….nikmati ada-nya…syukuri ada-Nya!!!!
Ada benar-nya slogan purba…, ”ada kemauan pasti ada jalan”. Setidaknya senantiasa menjadi bara dalam sekam, benih semangat yang mengalami jejak buntu. Tempuhlah rengkuh...seperti filosofi tentakel gurita.. Aksi banyak lengan… penghantar kemauan. Aku-pun sigap memeras CPU-otak agar desis-nya menjangkau luas rana gagas. Harus segera tiba masa yang di nanti……,
Kedepan, virtual diary ini tidak saja menampilkan opini-2 pribadi terkini, tapi juga menyajikan lembaran kisah basi alias yang out of date. Namun tetap dengan harapan “BAU”-nya bisa tulari wabah “RASA” bagi siapapun. ( Bila saja dapat mengundang orang lain untuk mampir cicip selera ). Menu konten bisa berupa artikel-artikel yang nangkring gak jelas nasib, bisa pula hasil tatap ter-abadikan kamera tapi juga sayang kalo ter-abaikan. Perca-perca ilustrasi serta rangkaian proses kreatif yang mendampingi. Lainnya berwujud karya Kartun, baik yang pernah termuat di-satu media Lombok dan yang terbengkalai di album konvensional. Banyak juga raib, sebab terkirim ikut festival internasional dan jadi milik panitia lomba. Tanpa sempat jadi arsip karena terbentur minimnya sarana digital ( what CAN I do without a sCAN ) Semuanya diramu agar menjadi mozaik penuh dan utuh!
Kalo ditanya dari mana semua ini hadir? Gak ada lain, terinspirasi oleh ibrah langkah sang Umar Bin Khattab. Kala termotivasi hasrat meng-Kompilasi firman Allah SWT. Terburai pilah dan serpih apapun media ungkap-nya. Manuskrip-manuskrip kuno berwadah tulang…batu…pelepah korma. Teriring kemuliaan yang terjangkiti. Serta insan-insan pilihan sebagai storage human being. Demi sebuah nilai sejarah…kata-nya.
Realitas yang nyaris serupa…, sebagaimana amunisi konsep ide yang bertebaran di-ambang bilik resah. Beberapa pernik opini-ku sering terlantar di berbagai aneka kisi simpan. Diawali flash-disc sebagai perantara mobile, ataupun lainnya yang masih titip pada share document di jeroan laptop milik sahabat. Keping demi keeping CD yang hampir tergurat parah…juga pada rekaman floppy, entah bisa terbaca apa enggak! Bahkan ada juga statusnya masih terjebak di hard disc pada CPU tanpa monitor.
At least, tahapan sekarang sudah mulai terjalani. Datangnya si Acer-Aspire ternyata cukup banyak membantu sebagai wadah penampung aspirasi. Dia layak berpredikat Bank data-base, yang now and then bakal setia sebagai mitra perjalanan arung semesta. Ini juga yang pada sub kajian wacana begitu asyik dan kian mashgul aku mengurai segmentasi Ashababun Nuzul….nikmati ada-nya…syukuri ada-Nya!!!!
1 komentar:
doh gini deh kalo orang nyeni ngeblog...hehehe. met ngeblog deh :)
Posting Komentar